Jember – Kegiatan peningkatan kapasitas program percepatan penurunan stunting bagi kader COE yang diselenggarakan BKKBN Provinsi Jawa Timur, dilaksanakan di Pendopo Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, yang sedianya akan berlangsung selama dua hari, sejak Selasa (15/02) hingga Kamis (17/02).
Menurut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati dipiliihnya Jember sebagai tempat terselenggaranya kegiatan itu, karena Jember sebenarnya merupakan wilayah yang representative.
“Selain tempatnya nyaman, kita ingin sama – sama belajar, bagaimana tentang percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Angka stunting di Jawa Timur, menurut Erna masih relative tinggi, mencapai 23,5 %, sedangkan posisi Jember masih sedikit lebih tinggi dibanding Jawa Timur, mencapai 23,7 %. Sementara, yang tertinggi ada di Kabupaten Bangkalan dan yang terendah Kota Mojokerto.
“Nah ini, dengan penempatan kegiatan BKKBN di Jember,diharapkan Jember bisa segera beraksi melaksanakan percepatan penurunan angka stunting, termasuk juga penurunan tingkat kematian ibu dan anak,” ucapnya.
Erna menyebut faktor penyebab tingginya angka stunting, diantaranya tingginya tingkat kemiskinan.
“Tetapi ada juga faktor lainnya, seperti salah pola asuh,” tegasnya.
Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU menyatakan Pemkab Jember masih memerlukan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk menanggulangi stunting.
“Karenanya penempatan pelatihan di Kabupaten Jember diharapkan dapat mendorong upaya penanggulangan masalah Stunting, AKI dan AKB,” harapnya. (gito)