Jember – Jempolindo.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penghargaan kepada Pemerintahan Kabupaten Jember, yang diterimakan kepada Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU dan Kepala BPN/ATR Kabupaten Jember AkhyarTarfi, atas capaian Pensertifikatan Aset Pemda Seratus Persen. Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi atas usaha keduanya yang telah menjadikan seluruh aset pemda telah bersertifikat.
Penghargaan itu diberikan lembaga anti rasuah itu, pada saat Pembukaan Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Wilayah Jawa Timur pada 2022 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Kamis (01/12/2022) siang.
Selain Jember, ada sejumlah kabupaten/kota yang juga mendapatkan penghargaan. Yakni, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, serta Kota Probolinggo. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri mengucapkan selamat kepada jajaran kota dan kabupaten yang telah mendapatkan penghargaan.
“Harapannya, hal tersebut menjadi motivasi untuk daerah lain,” Kata Firli.
Bupati juga berterima kasih kepada jajaran BPN Jember lantaran telah menyukseskan sertifikasi aset pemkab.
“Alhamdulillah, Pemkab Jember mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari KPK karena telah seratus persen menyelesaikan sertifikasi aset pemkab,” ungkap Bupati Hendy.
“Sinergi yang terjalin membuat seluruh aset pemkab klir dan aman semuanya, terima kasih,” imbuhnya.
Hadir mendampingi bupati, Pj. Sekretaris Daerah Arief Tyahyono, Kepala Inspektorat Ratno C. Sembodo, Kepala Badan Pendapatan Hadi Sasmito, serta Kepala BPN Jember Akhyar Tarfi.
Tak hanya itu, berbagai potensi Jember juga ikut memeriahkan Hakordia. Di antaranya, talent Jember Fashion Carnival (JFC) yang mengawal tamu VVIP pawai dari Gedung Negara Grahadi menuju lokasi pameran di Alun-alun Kota Surabaya serta penampilan Tari Mojosari yang digawangi para peserta didik dari SMPN 1 Jember.
Nitizen merespon positif, mendengar kabar Jember mendapatkan penghargaan KPK, dinilai sebagai progres kemajuan pelayanan publik pemerintah Kabupaten Jember, selama era pemerintahan Hendy.
“Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan, karena bakalan lebih sulit mempertahankan,” kata Nitizen.
Menurut Nitizen, persoalan administrasi tanah memang dibutuhkan masyarakat, karena begitu banyak perkara yang terkait dengan buruknya administrasi pertanahan.
“Kita sering mendengar konflik tanah, akibat belum tertibnya pertanahan,” ujar Nitizen.
Untuk itu, semangat Bupati Jember untuk terus melakukan penertiban tanah, perlu mendapatkan dukungan serius.
“Kami sebagai bagian dari warga Jember, tentu senang mendengar nya,” katanya.(Agung/ Rilis)