21.4 C
East Java

Jember Berduka Lagi, 214 Rumah Terdampak Fenomena La Nina

Loading

Jember – Fenomena La Nina terjadi di Kabupaten Jember, tepatnya di Perumahan Bumi Mangli, setidaknya 214 rumah sempat terendam banjir bandang pada hari Minggu (09/01/2022)

Saat kunjungan di lokasi banjir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa sejak ahir tahun 2021, BMKG sudah mengingatkan kemungkinan terjadinya fenomena La Nina, yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Februari 2022 mendatang.

“Fenomena ini bisa berdampak terjadinya angin puting beliung, banjir bandang dan tanah longsor,” ujar Khofifah

Karenanya, Khofifah meminta agar masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan yang akan terjadi, akibat dari adanya fenomena La Nina.

“Fenomena La Nina itu anomali alam, jadi sebaiknya terus mendengarkan saran dari BMKG,” ujar Khofifah.

Untuk membantu masyarakat melakukan pemulihan pemukiman, Khofifah menjelaskan, pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membantu memulihkan kerusakan infrastruktur, yang mengalami kerusakan akibat banjir.

“Pemprov Jatim, melalui Dinas Bina Marga dan SDA, akan mendatangkan alat berat, agar segera menanggulangi kerusakan infrastruktur yang ada,” ujarnya.

Saat mendampingi Gubernur Jawa Timur, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU menegaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim, BPPD Jatim dan BPBD Jember, serta elemen masyarakat, untuk segera menanggalungi kerusakan dampak dari banjir.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, relawan, TNI Polri yang telah bergerak cepat menanggulangi banjir bandang,” ujar Bupati Hendy.

Fenomena La Nina, Warga Minta Developer Bertanggung Jawab

Penuturan Warga Perum Bumi Mangli Permai RT 04 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Jember Isnaini Mufida, banjir bandang diperkirakan terjadi pada sekira pukul 17.00 WIB.

Fenomena La Nina
Caption : Warga Perum BMP Terdampak banjir, Isnaeni Mufida

“Sore itu hujan mulai deras, rumah saya dekat tanggul sungai. Lama kelamaan hujan semakin deras, tanggul jebol tidak kuat menahan derasnya air sungai,* tutur perempuan itu.

Menurut Isnaeni, salah satu penyebab banjir, banyak tumpukan sampah yang dibuang sembarangan.

“Saya sering melihat banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. Semua kembali kepad diri kita sendiri,” ujarnya.

Isnaeni juga meminta agar pihak Developer bertanggung jawab, menurutnya kejadian banjir itu sudah seringkali terjadi, tetapi pihak pengembang perumahan tidak kunjung melakukan tindakan.

“Jadi pihak developer sebaiknya jangan hanya cari keuntungan saja,” tandasnya. (Gito/Agung)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img