Jember – Jembatan Patemon tak kunjung digarap, masyarakat keluhkan tahapan pembangunannya yang dinilai lamban, sehingga mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat setempat.
Sementara berdasarkan dari papan kegiatan proyek yang terpasang tegak di pinggir jalan diketahui, sumber dana pengerjaan rehabilitasi jembatan tersebut berasal dari APBD Kabupaten Jember tahun 2021 dan 2022. Sedang nilai kontrak proyek yang dimulai dari tanggal 23 Desember 2021 dan selesai 21 Mei 2022, itu sebesar Rp 1.208.386.000. Kontraktor pelaksana proyek itu CV Satya Wijaya.

Seperti dikeluhkan Tokoh Masyarakat Desa Patemon Kecamatan Tanggul Gatot Budiono SH, menurut penilaiannya keberadaan pembangunan jembatan telah menghambat aktivitas masyarakat setempat. Jumat (21/01/2022) siang.
“Kami kalau mau berbelanja ke pasar harus jalan kaki, sepanjang 3 km, karena jembatan itu merupakan akses terdekat, sebagai jembatan penghubung,” keluhnya.
Lebih lanjut, Gatot menuturkan, keberadaan pembangunan jembatan yang tak kunjung dikerjakan itu telah juga menyebabkan aktivitas usaha masyarakat sekitar terhenti, seperti pedagang kaki lima, toko, bengkel, tambal ban, yang pendapatannya bisa turun hingga 80 persen.
“Kasihan masyarakat, kalau dibiarkan terus begini kan dampaknya kepada perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Bahkan, Gatot mengaku mendapat keluhan pedagang pisang, pedagang tapai, dan pedagang kecil lainnya, yang datangnya dari desa Keramat Sukoharjo, biasanya melintasi jembatan itu untuk menjual hasil bumi.
“Kini pendapatannya semakin menurun, karena harus menambah biaya,” tutur Gatot.
Menurut Gatot, perencanaan pembangunan Jembatan itu patut dipertanyakan, seharusnya saat akan memulai pembongkaran jembatan, sudah dipersiapkan terlebih dahulu material pembangunannya.
“Bukannya hanya dibongkar terus diterlantarkan begini, sepetinya perencanaannya tidak jelas. Sepengetahuan saya, kalau akan dimulai pembangunan, semua material sudah dipersiapkan terlebih dahulu,” tukasnya.
Untuk itu, Gatot meminta agar Dinas Bina Marga dan SDA Pemkab Jember segera menegur kontraktor pelaksana, agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, sebagaimana tertera pada papan proyek.
“Masyarakat kan tidak tahu harus mengadu kemana, kami juga gak tahu siapa pelaksana proyek itu, yang jelas kami hanya ingin pembangunan jembatan ini diselesaikan sesuai dengan tahapan, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” tegasnya.
Mengutip Lontarnews.com, Jembatan tersebut saat ini sudah dibongkar total. Sebagai alternatif, pihak pelaksana proyek, mendirikan jembatan bambu, yang hanya bisa digunakan warga pejalan kaki
Bagi pengendara kendaraan bermotor yang hendak menuju ke selatan atau pasar, harus lewat di jalur timur depan SMAN 1 Tanggul.
“Untuk pengerjaan multiyears jembatan di Desa Patemon Tanggul, mohon pihak pelaksana (kontraktor) agar menjaga kualitas dan kuantitasnya,” seru Budi Wicaksono, Ketua Komisi C DPRD Jember, Sabtu (15/01/2022).
Hal lain yang perlu menjadi perhatian dari perbaikan dan pembangunan jembatan di jalur wisata Patemon ini, menurut Budi adalah cuaca yang terjadi saat ini. Saat curah hujan tinggi seperti saat ini perlu dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya banjir yang bisa berdampak buruk terhadap pengerjaan proyek.
“Sekarang musim hujan, mohon juga diperhitungkan aliran sungainya yang sewaktu-waktu bisa terjadi banjir,” saran legislator Partai NasDem itu.
Begitu pula dengan proses pengerjaan dan penyelesaiannya, Budi minta sebisa mungkin dilakukan secepatnya, agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
“Perhatikan kualitas dan kuantitas barang yang dipakai. Kebanyakan sekarang yang dipakai pabrikan, secepatnya barang-barang itu ready agar cepat bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya.
Pemberian perhatian Budi terhadap pelaksanaan proyek tahun jamak atau multiyears tersebut, karena ini mengawali. Sehingga diharapkan, seluruh pengerjaan proyek multiyears bisa berjalan seperti yang direncanakan.
“Ini mungkin awal dari proyek multiyears yang ada, dan ini merupakan yang pertama di Tanggul. Kemarin saya sidak jembatan ke daerah Rambipuji, itu masih minggu depan akan distart. Mohon jaga kualitas dan kuantitas, diperhitungkan juga curah hujan saat ini tinggi. Mungkin itu pesan saya selaku Ketua Komisi C DPRD Jember,” pesannya.
Direktur CV Satya Wijaya Hendri saat dikonfirmasi melalui saluran selulernya tidak bersedia membarikan keterangan. (*)