Jember – Jempolindo.id – Jelang 1 Abad (100 tahun) usia berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu tahapannya dilakukan dengan menggelar kirab Budaya Nusantara.
Kirab itu dilakukan dengan mengumpulkan air dan tanah yang diambil dari masing-masing daerah, seluruh Indonesia.
Melalui Ketua cabang SH Terate Cabang Jember, kang mas Jono Wasinudin menuturkan, Kegiatan kirab Budaya Nusantara, di mulai dari NTT, NTB, Bali, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Jember, menuju padepokan Madiun
“Alhamdulillah hari ini kegiatannya adalah kirab Budaya Nusantara dimana tim Arjuna yang berangkat dari NTT menuju pusat Madiun sudah sampai di cabang Jember,” ujar Kang Mas Jono Wasinudin, saat di konfirmasi Jurnalis Jempolindo.id, disela – sela kegiatan pada sabtu (02/07/2022)
Menurut kang mas Jono, tanah dan air, setelah perpindahan dari Bondowoso ke Jember, tanah dan air itu masih menginap semalam di Jember.
“Jam 08.00 tadi, kita berangkatkan dari Padepokan SH Terate cabang Jember, melalui ranting Ajung, ranting Jenggawah, Ambulu, Wuluhan disana istirahat,” paparnya.
Tim yang membawa air dan tanah itu, sejenak beristirahat di Wuluhan sambil menikmati suguhan Kesenian Reog Ponorogo, yang pemainnya anggota PSHT Cabang Jember.
Usai dari Wuluhan, lanjut Kang mas Jono, kemudian berangkat menuju ranting Balung, Ranting Puger, Ranting Gumukmas, Jombang, Kencong, Ranting Yoso Wilangun cabang Lumajang.
_Jadi hari ini sudah kita pasrahkan ke cabang Lumajang untuk kemudian bisa dieruskan ke cabang berikutnya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, mas Ari Murjoko selaku pengurus perwakilan pusat, pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih , atas sambutan PSHT Cabang Jember.
“Saya atas nama pengurus pusat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada cabang Jember khususnya ranting Wuluhan, yang telah memberikan sambutannya yang luar biasa ini, dalam acara kirab Budaya Nusantara kali ini,” ulasnya.
Menurut Mas Ari Murjoko, Kirab Budaya Nusantara, yang dilakukan PSHT pada tahun ini, akan menjadi catatan sendiri, yang akan terkenang selama hidup.
“Karena nyuwun sewu, mungkin kita tidak akan bertemu lagi pada saat perayaan 2 abad kedepan,” jelasnya.
Mas Ari Murjoko, meminta ijin, setelah keluar dari Cabang Jember, akan bergeser melaksanakan perjalanan kembali menuju ke Lumajang, untuk kemudian, terakhir di Pusat Madiun
“Semoga khususnya cabang Jember dapat semakin kompak, dapat semakin solid, panjang umur dan sukses semua,” pungkasnya. (Agung).
