Jempolindo _ Oknum Kyai Malah Nantang Balik
Namun, Fahim membantah tuduhan itu. Bahkan, Fahim balik menantang tudingan yang disampaikan untuk dijadikan laporan polisi.
“Kalau masalah benar atau tidak, kita tidak bisa mengajak orang untuk percaya. Apalagi orang yang tidak suka sama saya dan semuanya itu akan selesai di meja hijau. Jadi saya berharap ini dilanjutkan, jangan hanya konsultasi mereka. Lapor saja!,” Kata Fahim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di pondoknya, Jumat (6/1/2023).
Menurut Fahim, segala tudingan yang ditujukan padanya. Terlebih dilakukan oleh istrinya itu. Dianggapnya sebagai sebuah fitnah.
Bahkan Fahim pun berani bertaruh, jika tudingan perbuatan cabul ataupun selingkuh terhadap Santriwati dan Ustadzah tidak benar.
“Saya yakin saya sampaikan, saya berani bertaruh. Kalau mereka mempunyai bukti seperti itu, di video yang katanya mecabuli atau apalah bahasanya. Saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta, telanjang bulat,” tegasnya.
“Saya bersumpah, Wallahi saya berani seperti itu,” sambungnya menegaskan.
Menurutnya, adanya fitnah dan tudingan miring tentang dirinya. Sudah dianggap sebagai hal yang biasa dan sering dialami oleh dirinya.
“Nah kalau persoalan sikap saya bagaimana, saya ini dari dulu terbiasa dengan keadaan-keadaan di buat tidak nyaman itu sudah hal biasa. Saya anggap sebagai promosi saya sebagai artis,” ucapnya.
Artinya orang bisa kenal dengan Ponpes Al Djaliel, ada kaderisasi pemimpin muslim. Ada yang namanya Tahfiz hadist. “Bagi saya, ini promosi gratis. Jadi tidak terlalu ambil pusing,” imbuhnya.
Lebih jauh, Fahim berani menyatakan bertindak tegas terkait tudingan yang diterimanya. Karena tudingan miring yang diterima, juga dianggapnya mencoreng nama baik santri.
“Saya ulangi lagi, kalau misalkan nama baik saya yang dihancurkan atau dibikin jelek sekalipun. Saya ridho, juga tidak masalah. Namun ini sudah membawa nama baik kyai, ini sudah mengacaukan semuanya dan merusak citra pesantren,” ujarnya.
Karena merasa fitnah itu telah merusak nama baiknya, Fahim malah ingin permasalahan itu diselesaikan di meja hijau.
“Saya dudukkan di atas kepala saya, dan saya tidak boleh mundur dan harus membela mati-matian. Saya harus menuntut ini semuanya, sampai nantinya siapa yang akan masuk penjara. Dia (orang yang menuding fitnah) atau saya?,” ujarnya
Lanjut ke halaman berikutnya —->