Jember, Jempolindo.id – Memperhatikan potensi hamparan lahan produktif, maka Kabupaten Jember mentargetkan sebagai lumbung pangan nasional.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Jember Muhammad Fawait, atau akrab disapa Gus Fawait, usai mengikuti Panen Raya Serentak, di 14 Provinsi, yang dibuka oleh Presiden RI Prabowo Subianto, secara Zoom, pada Senin (07/04/2025).
Panen Raya di Jember, berlangsung di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, yang diikuti oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, Wakapolres Jember Kompol Ferri Dharmawan, Dandim 0824 Letkol Arm Indra Andriansyah, Anggota DPRD Kabupaten Jember David Handoko Seto, Gapoktan, Kelompok Tani, Bulog Jember, BPS, KTNA dan HKTI.
“Hari ini Kabupaten Jember masih peringkat ke 4 atau 5, tetapi kedepan kita berharap bisa menjadi lumbung pangan nasional, setidaknya peringkat dua lah,” ujarnya.
Jadikan Jember Lumbung Pangan Nasional Gandeng TNI Polri
Tingginya produktivitas pertanian, berkat kerjasama segenap pihak, termasuk TNI Polri.
“Karenanya kedepan, kami akan menggandeng beliau (TNI Polri) untuk mencapai target target yang telah disampaikan Presiden (Prabowo Subianto), bisa terpenuhi dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” katanya.
Tanggapi Keluhan Petani

Menanggapi keluhan petani, terhadap kurangnya infrastruktur pertanian, saluran irigasi dan sarana produksi, yang disampaikan saat sesi tanya jawab, Gus Fawait menyampaikan bahwa dirinya menjabat sebagai Bupati Jember masih baru 1 bulan.
“Bulan pertama kami berkonsentrasi pada efisiensi dan kesehatan, bulan kedua inilah baru akan melakukan pengembangan sektor pangan,” tegasnya.
Gus Fawait mengapresiasi Bulog Jember, yang telah melakukan serapan gabah petani.
“Termasuk ada nanti pendirian Koperasi Desa Merah Putih, yang akan mengoptimalkan kelompok tani dan Gapoktan, untuk bisa mengirim gabah ke Bulog,” ujarnya.
Tak terkecuali, dalam upaya menanggulangi keluhan petani, dengan adanya masalah tata niaga pupuk bersubsidi, Gus Fawait akan mengundang segenap pihak yang terkait dengan Pupuk Bersubsidi, untuk berdiskusi.
“Sebenarnya jatah dari pusat kan sudah berkecukupan, untuk itu nanti kita undang, baik itu kios, distributor, kita akan petakan bersama pak Dandim dan Pak Kapolres, dimana masalahnya sehingga pupuk ini masih langka,” jelasnya.
Optimalkan PPL dan Bentuk Tim Khusus
Selain itu, untuk melakukan pemantauan tata niaga pupuk, akan dilakukan dengan mengoptimalkan kerja PPL, termasuk bakal dibentuk tim khusus.
“Yang tugasnya nanti akan menganalisa hamparan lahan, mengupload data data, yang dikirimkan ke pemerintah pusat, sehingga kebutuhan pupuk dapat sesuai dengan kebutuhan petani,” jelasnya.
Tim khusus itu, masih akan dikaji bersama bagian hukum Pemkab Jember.
“Apakah akan dibikin seperti PLL, atau dalam bentuk yang lain,” tegasnya. (Gilang/Slmt)