Jempolindo.id – Jember – Holopis kuntul baris, Panitia Pemilihan Kepala Desa Mayang Kecamatan Mayang, sebagaimana ketentuan Peraturan Bupati Jember, siap menggelar Pilkades yang diperkirakan jatuh pada Hari Kamis Kliwon, 25 Nopember 2021. Pernyataan itu disampaikan Ketua Panitia Pilkades Mayang Hasan Basri, saat ditemui dirumahnya, pada Minggu (07/11/2021) siang.
“Dengan segala keterbatasan, alhamdullilah teman-teman panitia pilkades, atau dikenal sebagai tim Sembilan, sampai saat ini tidak ada keluhan,” tutur Hasba, sapaan akrab Hasan Basri.
Meski saat mulai bekerja panitia belum mempunyai bekal anggaran, namun seluruh anggota panitia menyadari keadaan, yang sudah menjadi tanggung jawab bersama.
“Awalnya ya kami terpaksa harus mencari dana talangan untuk menutupi kebutuhan persiapan kepanitiaan,” jelas Hasba.
Sedangkan pelaksanaan Pilkades diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 132 juta, yang sumber dananya berasal dari APBD Kabupaten Jember tahun 2021, dan kekurangannya ditanggulangi dari pihak Pemerintahan Desa Mayang.
“Kalau uangnya disimpan di bank, pencairannya menyesuaikan dengan mekanisme yang ada, melalui bendahara desa, sekaligus bendahara panitia. Tetapi penggunaannya terkontrol oleh pantia. Kita semua lakukan secara transparan,” ujarnya.
Pilkades Mayang, kata Hasba bakal diikuti empat kontestan, diantaranya :
- Hatip
- Eli Febriyanto
- Adi Sucipto
- Langgeng Wibawanto
Sedangkan, tempat pencoblosannya terbagi menjadi 13 TPS, yang setiap TPS dikawal oleh 7 orang Pantia, terdiri dari Ketua dan anggota.
“Masing – masing mendapatkan honor untuk ketua Rp 500 ribu, sedakan anggota sebesar Rp 350 ribu, diberikan untuk sehari kerja. Sedangkan biaya lain – lain kami serahkan kepada pengelola TPS masing-masing,” jelasnya.
Megenai besaran honor untuk panitia, kata Hasba disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya masing – masing.
“Tetapi semua kami lakukan dengan cara yang sederhana, selain itu, kami juga tidak terlalu banyak menuntut yang diluar kemampuan,” ujarnya.
Sedangkan untuk penyediaan kertas suara, surat undangan dan bilik suara, pihak panitia tingkat desa yang menyediakan.
“Besarannya sesuai dengan pagu yang ditetapkan perbup,” ujarnya.
Menurut Hasba, ajang Pilkades merupakan pintu awal pembelajaran demokrasi, karenanya pihaknya mencoba menjalankan tugasnya sebagai Panitia Pilkades secara jujur dan adil.
“Biarlah semua kita mulai dari desa, kalau nggak berangkat dari desa bagaimana. Jika desa sudah mampu menjalankan pemerintahannya dengan baik, maka kedepan akan menjadi lebih baik,” tegasnya.
Dalam menjalankan tugas kepanitian, menurut Hasba setiap anggota Panitia dilakukan Bimbingan teknis (Bimtek).
“Bimtek pertama sudah kami lakukan, tinggal bimtek kedua akan segera kami lakukan untuk persiapan pelaksanaan pemungutan suara,” tegasnya. (AS)