18.3 C
East Java

Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan: Alasan dan Dampaknya

Jakarta, Jempolindo.id – Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 April 2025.

Pengunduran ini mengejutkan publik, terutama mengingat masa jabatannya yang baru berjalan sekitar 180 hari sejak Agustus 2024.

Berdasarkan pernyataan resmi dan analisis dari berbagai sumber, berikut rangkuman alasan di balik keputusan tersebut serta implikasinya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan Resmi: Pertimbangan Matang dan Kepentingan Komunikasi Pemerintah

Dalam video pernyataan yang diunggah di akun Instagram @totalpolitikcom, Hasan Nasbi menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur telah dipikirkan secara matang.

Ia menyatakan, Ini bukan keputusan tiba-tiba atau emosional, melainkan jalan terbaik demi kebaikan komunikasi pemerintah ke depan.

Hasan menjelaskan bahwa ketika menghadapi persoalan yang dinilai di luar kemampuannya, ia memilih “menepi ke kursi penonton” untuk memberi kesempatan pada figur yang lebih kompeten .

Surat pengunduran diri disampaikan kepada Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Hasan juga menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden jika kinerjanya selama ini belum memenuhi harapan.

Konteks Kinerja dan Kontroversi

Meski Hasan menyebut alasan pengunduran sebagai keputusan pribadi, sejumlah analis politik menilai ada faktor kinerja yang mendasarinya.

Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno menyebut penunjukkan Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden pada 18 April 2025 sebagai indikasi kekecewaan Prabowo terhadap kinerja Hasan .

Beberapa kontroversi selama kepemimpinan Hasan dinilai menjadi pemicu:

Komentar Blunder

Hasan kerap dikritik karena pernyataan kontroversial, seperti menanggapi kasus teror kepala babi ke wartawan Tempo dengan saran “dimasak saja” .

Komunikasi Multitafsir

Prabowo sendiri pernah mengkritik komunikasi pemerintah yang dianggap tidak simpatik dan memicu misinterpretasi publik .

Tekanan Internal

Penunjukan Prasetyo Hadi sebagai jubir tambahan dianggap mengurangi peran strategis PCO, menandakan ketidakpuasan Istana .

Implikasi Pengunduran Diri

Pengunduran Hasan Nasbi membawa sejumlah konsekuensi:

Transisi Kepemimpinan

PCO memastikan operasional kantor tetap berjalan normal di bawah Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Noudhy Valdryno .

Pencarian Pengganti

Juru Bicara Presiden Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut calon pengganti harus memahami visi komunikasi Prabowo yang simpatik dan bebas multitafsir .

Evaluasi Kebijakan

Langkah ini mungkin menjadi bagian dari “self-correction” pemerintah untuk memperbaiki pola komunikasi, seperti diungkapkan Dahnil .

Profil dan Perjalanan Karier Hasan Nasbi

Hasan Nasbi, kelahiran Bukittinggi 1979, adalah sosok berpengalaman di bidang politik dan komunikasi. Ia pernah menjadi konsultan politik bagi Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2012, serta pendiri lembaga survei Cyrus Network . Dukungannya pada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 membawanya masuk Kabinet Merah Putih. Namun, kariernya di PCO hanya bertahan 8 bulan .

Reaksi Publik dan Masa Depan PCO

Publik merespons pengunduran ini dengan beragam spekulasi. Sebagian mendukung sikap “tahu diri” Hasan, sementara lainnya mempertanyakan konsistensi komunikasi Istana. PCO sendiri menegaskan fokus pada penyampaian program prioritas Prabowo, termasuk menjaga stabilitas iklim investasi .

Bagi Hasan, mundur dari PCO bukan akhir kiprahnya. Ia menyatakan akan tetap aktif di dunia politik sebagai “penonton” yang mengawasi dinamika pemerintahan .

Kesimpulan

Pengunduran Hasan Nasbi dari PCO mencerminkan kompleksitas tuntutan peran komunikasi politik di era digital.

Jika alasan resmi menekankan pada kedewasaan mengambil keputusan, konteks kinerja dan tekanan internal menjadi faktor tak terelakkan. Langkah ini membuka babak baru bagi Istana untuk mereformasi strategi komunikasi. (MMT)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img