Hadapi Pemilu 2024 Kuatkan Peran FKUB, Bakesbangpol Jember Gelar Sosialisasi

jempolindo, jember, FKUB, Pemilu 2024, Bakesbangpol
KaBakesbangpol Kabupaten Jember DR Edy Budi Susilo

Loading

Jember_ Jempolindo.id _  Menghadapi Pemilu 2024 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) kabupaten Jember menggelar sosialisasi  bertajuk “Peningkatan dan Penguatan Kerukunan Ummat Beragama, Peran Strategis Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dalam mengelola keberagaman dan kerukunan bangsa. Untuk Suksesnya Pemilu 2024, yang aman damai dan harmoni”. Bertempat di Kantor Kecamatan Pakusari, pada Selasa (4/7/2023).

jempolindo, jember, FKUB, Pemilu 2024, Bakesbangpol
Hadapi Pemilu 2024 Kuatkan Peran FKUB, Bakesbangpol Jember Gelar Sosialisasi di Kantor Kecamatan Pakusari

Sosialisasi yang meliputi 6 kecamatan Pakusari, Mayang, Patrang, Arjasa, Jelbuk dan Sumbersari itu, kata Kepala Bakesbangpol Jember Dr Edy Budi Susilo, dalam upaya menjaga kondusifitas persiapan pelaksanaan pemilu Pilkada tahun 2024. Agar tokoh agama memahami, dan mendapatkan  informasi aktual.

“Kita harapkan tokoh lintas agama nanti bisa memahami  kapan Pemilu dilaksakan, termasuk juga DPT (Daftar Pemilih Tetap). Sehingga dapat memberikan informasi kepada umatnya masing-masing. Supaya ikut menjaga kondusifitas wilayah. Dengan demikian, maka  pemilu berjalan dengan baik,” ucap Edi.

Terbentuknya FKUB Kabupaten Jember, kata Edy bersandar pada Surat Keputusan Besama (SKB)  2 menteri, yakni Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama, Nomor 8 dan 9.

“Namun, strukturnya  tidak sampai di  kecamatan. Hanya ada pada  struktur nasional, provinsi dan kabupaten,” ujar Edy.

Karenanya, menurut Edy, dalam menghadapi persoalan utama ada di lapangan, menyangkut potensi ancaman tantangan dan gangguan, maka peranan FKUB dapat berkoordinasi dengan elemen masyarakat di tingkat kecamatan dan desa.

“Kami menghimbau kepada Camat atau muspika untuk melihat potensi itu, bila di pandang perlu, bisa mengadopsi forum di kabupaten,”

Terlebih menurut Edy, di setiap Kecamatan pemeluk agamanya juga belum tentu komposisinya lengkap.

“Bisa jadi di satu kecamatan ada agama Islam, Kristen, Katolik mungkin tidak ada pemeluk agama Hindu dan Budha. Tapi di tempat lain yang ada agama Hindu Konghucu dan lainnya,” ujarnya. (Gito)

Table of Contents