Jember – jempolindo.id – Aksi penganiayaan terhadap remaja laki-laki berinisial ARP (15) siswa SMP Negeri 12 Jember, warga Kecamatan Kaliwates, Jember, diduga dipicu karena korban menghapus gambar logo perguruan silat di meja sekolah, dengan menggunakan penghapus pulpen.
Aksi pengroyokan terhadap korban ini, awalnya ramai tersebar di media sosial Facebook.
Mengetahui viralnya informasi tersebut, Anggota Polsek Kaliwates segera melakukan penyelidikan, dan mendapati kondisi korban yang terkapar, sedang mendapat perawatan di rumahnya.
“Benar tadi kami dapat informasi tentang adanya aksi penganiayaan. Korban satu orang siswa SMP, dikeroyok tiga orang pemuda. Salah satunya satu sekolah dengan korban, dua lainnya dari SMP lain,” kata Kapolsek Kaliwates Kompol Zaenuri saat dikonfirmasi di mapolsek.
Korban, kata Zaenuri mengalami sakit pada bagian lengan akibat pukulan, sakit pada Leher akibat tendangan, dan sakit pada Punggung akibat sikutan.
“Pengeroyokan terjadi karena korban menghapus gambar logo perguruan silat, di bangku kelas 8C SMPN 12 Jember. Lantas para pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban,” kata Zaenuri.
Para pelaku ada tiga orang, salah satunya teman satu sekolah korban, berinisial DAF (15). Sementara itu, dua pelaku lainnya siswa SMPN 5 Jember berinisial MTA (15), dan WAY (16).
Penganiayaan itu, kata Zaenuri, menyebabkan korban mengalami beberapa luka pada tubuhnya.
“Korban mengalami sakit pada bagian lengan akibat pukulan, sakit pada Leher akibat tendangan, dan sakit pada Punggung akibat sikutan. Karena penganiayaan yang dilakukan para pelaku,” ujar Mantan Kapolsek Muncar, Banyuwangi itu.
Selanjutnya, kata Zaenuri, korban diarahkan untuk membuat laporan ke polisi.
“Korban kita arahkan membuat laporan ke Polres Jember, nanti agar ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Jember. Karena korban ataupun para pelaku masih dibawah umur,” ujarnya. (Fit)