15.1 C
East Java

Febri Dkk Membela Kebohongan Sambo

Berita Populer

Loading

Jakarta – Jempolindo.id – Kebohongan demi kebohongan yang dibangun Ferdy Sambo, yang dibela Febri Diansyah dan kawan-kawannya,  sejak peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Johsua terungkap di media, satu demi satu terkuak. 

Seperti yang dikatakan Pengacara Brigadir J, Martin Simanjuntak saat acara di TV One, yang dipandu Karni Ilyas, disesalkan bahwa premis yang dibangun Febri Diansyah, satu demi satu terpatahkan.

“Semula saya mendengar, bahwa pengacara Ferdi Sambo akan bersikap objektif dan profesional, tidak akan membela dan membenarkan yang salah,” ujar Martin.

Tetapi faktanya, terdapat argumen Febri Dkk, yang terpatahkan dengan sendirinya, setelah ada cross cek saksi.

“Pertama, mengenai motif pembunuhan, yang selalu diulang ulang, bahwa terjadi pelecehan atau kekerasan seksual di Magelang, pada tanggal 4 dan tanggal 7 Juli,” kata Martin.

Namun, berdasarkan pengakuan ART Sambo, Susi dapat disimak bahwa terjadinya pelecehan atau kekerasan seksual itu diragukan.

Ketika Pengacara Barada Richard Eliezer, Rony Talapessy mempertanyakan kejadian tanggal 5 Juli, Susi menjawab bahwa pada hari itu Putri Candrawathi, bersama Brigadir J dan Susi pergi ke Yogja.

Padahal, katanya pada tanggal 4 Juli, katanya terjadi peristiwa bopong bopongan.

“Jadi tidak ada apa apa ya pada tanggal 5 ?,” Tanya Rony berulang ulang kepada Susi.

“Ya, tidak ada,” jawab Susi.

Pengacara Sambo, mengatakan bahwa Sambo dan PC bukanlah otak dari peristiwa pembunuhan berencana itu.

“Itupun juga terbantah,” ujar Martin.

Sambo juga dikatakan bahwa pada menjelang peristiwa penembakan Brigadir J, Sambo bermaksud akan bermain badminton.

“Padahal, saat itu Sambo membawa pistol, masak mau main badminton membawa pistol dan pakai sarung tangan,” katanya sembari tertawa.

Lebih lanjut, Martin juga menyinggung status anak ke empat Sambo, yang semula dikatakan Susi adalah anak yang dilahirkan PC.

“Namun, berdasarkan keterangan Daden Miftahul Haq, menjelaskan bahwa pada tahun 2019, PC tidak hamil, semakin jelas bahwa anak itu merupakan anak pungut,” ujarnya.

Lalu, terkait pernyataan Pengacara Sambo, yang mengatakan bahwa Rumah Dinas Jalan Duren Tiga digunakan untuk isolasi.

“Itu juga terbantah, karena berdasarkan keterangan para saksi, bahwa yang sering digunakan untuk isolasi adalah rumah jalan Bangka,” ujarnya.

Dan masih banyak sederetan kebohongan lainnya, yang dapat dicermati saat persidangan Sambo dan PC berlangsung.

Lantas, Martin mengungkapkan mimpinya, yang karena dibawa obsesi ingin bertemu dalam acara TV one itu, dengan para pengacara Fedi Sambo.

“Saya bermimpi, pengacara Sambo diwawancarai seorang host yang terkenal, lalu mengaku kena Prank (mengingatkan pada mundurnya pengacara Sambo sebelumnya),” tutur Martin.

Martin berharap, para pengacara Ferdy Sambo akan terus bertahan hingga akhir persidangan.

“Semoga saja mereka masih tetap bertahan membela kliennya hingga akhir persidangan,” tandas Martin. (*)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru