Efek Farel Mahasiswa Joget Lagu ‘Ojo Dibandingke’ di Masjid UIN KHAS Jember

Loading

Jember – jempolindo.id – Efek Farel Prayogo, usai menggoyang istana, kini menjangkiti kalangan mahasiswa. Seperti video viral yang beredar, terlihat sekumpulan orang joget lagu Ojo Dibandingke di sebuah Masjid.

Berdasarkan penelusuran wartawan, video berdurasi 18 detik itu dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan pengenalan kampus.

Sekumpulan orang yang berjoget itu adalah para mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, mereka berjoget di dalam Masjid Sunan Kalijaga di lingkungan Kampus UIN KHAS Jember.

Terkait viralnya video tersebut, pihak kampus UIN KHAS pun buka suara. Ketua panitia pelaksana kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN KHAS Jember, Dr. Saihan membenarkan adanya kegiatan berjoget di dalam masjid itu.

“File video itu memang benar, sehingga untuk yang pertama saya bersama panitia,

Mohon maaf kepada seluruh masyarakat, (dan) tetap menjaga (kondusifitas) Jember.

Karena. Ada yang tidak nyaman, karenanya, pihak kampus menyampaikan klarifikasi,” kata Saihan saat dikonfirmasi di UIN KHAS Jember, Jumat (26/8/2022)).

Kegiatan joget tersebut dilakukan di tengah pelaksanaan PBAK, katanya, yang salah satu lokasi kegiatan berada di Masjid Sunan Kalijaga dalam lingkungan kampus.

“Tepatnya berlokasi di bagian belakang (masjid). Tapi belum bisa sepenuhnya dibuat tempat ibadah. Karena pembangunan baru 60 persen. Untuk Salat Jumat juga belum bisa dilakukm di sini,” ungkapnya.

Untuk kegiatan PBAK dimulai dari pukul 7 pagi sampai pukul 3 sore.

“Dengan materi yang full. Ditengah kegiatan dari teman-teman mungkin jenuh. Kemudian ada mahasiswa yang memiliki bakat menyanyi Juara Provinsi. Mereka (para peserta PBAK) meminta untuk bernyanyi,” ucapnya.

Mungkin, karena lagu yang dibawakan beraliran dangdut koplo, lanjutnya, mengakibatkan para peserta hanyut dalam alunan lagu dan berjoget, penyanyi membawakn lagu berjudul Ojo Dibandingke.

“Sehingga di luar kesadaran. Tetapi panitia setelah (mengetahui) ada indikasi begitu (terlalu ricuh) itu langsung sigap untuk memberhentikan,” katanya.

Namun, terlanjur ada cuplikan video singkat, lalu jadi viral itu, kata Saihan telah membuat keresahan.

“Padahal dalam kegiatan (PBAK) juga ada kegiatan solawat bersama untuk kemudian menanamkan nilai-nilai religi. Karena itu yang memang diajarkan di kampus,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), pihaknya menegaskan akan melakukan evaluasi dari kejadian viral video tersebut.

Lebih lanjut, Saihan menambahkan, video yang beredar saat ini ditegaskan adalah cuplikan sepintas dari kejadian yang sebenarnya. Sehingga timbul persepsi seolah-olah panitia membiarkan kejadian tersebut.

Kata Saihan, klarifikasi ini tidak bermaksud membenarkan apa yang sudah terjadi pada hari itu.

“Kami hanya menyampaikan apa yang sebenarnya agar timbul persepsi yang seimbang atau fair,” pungkasnya. (Fit)

Table of Contents