Dwi Irianto: Kebutuhan Gula Nasional Masih Kurang 3,8 Juta Ton

Loading

Dompu – Jempolindo.id – Kebutuhan Gula Nasional masih terpenuhi 2,1 juta ton dari kebutuhan sebesar 5 juta ton. Hal itu disampaikan Wakil Ketua II DPP APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) Dwi Irianto, saat Gebyar Silaturahmi Kebudayaan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa dalam rangka tasyakuran Musim Tebang Tebu 2022, yang digelar oleh Petani Tebu Bersatu (PeTeBu) di Desa Sorinomo Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB, pada Senin (25/07/2022).

Dihadapan lebih dari 1500 petani tebu, Dwi menjelaskan bahwa kebutuhan Gula Kristal Putih (GKP) nasional terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2030 bisa mencapai 9,8 juta ton per tahun.

“Karenanya, kesempatan untuk mengembangkan Budi daya tebu masih terbuka luas,” kata Dwi Irianto.

Saat Acara yang digelar Petani Tebu Bersatu (PeTeBu) Wilayah Kerja Kabupaten Dompu itu, Dwi mengajak petani di Kecamatan Pekat untuk turut mengembangkan budidaya tebu, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bertani tebu juga membuka kesempatan kerja, karena ke depan yang dibutuhkan bukan menjadi pegawai, melainkan bagaimana menjadi mandiri, dengan mengembangkan sektor uhasa,” paparnya.

Dirinya juga mengingatkan, bahwa dalam mengembangkan budidaya tebu, diperlukan kerjasama yang baik antara petani dan Perusahaan Gula.

“Saya sudah keliling di wilayah ini, luas lahannya masih sangat mungkin dikembangkan, hanya saja memang diperlukan kerjasama yang baik antara perusahaan dan petani, sehingga keduanya bisa saling menguntungkan,” tegasnya.

Untuk mengembangkan budidaya tebu, Dwi juga mengajak agar Petani Tebu bergabung dalam APTRI, sehingga saling menguatkan, dalam menanggulangi berbagai permasalahan yang ada.

“Permasalahan yang ada biasanya masalah modal, pupuk dan kerjasama dengan perusahaan,” katanya.

Kesulitan itu, kata Dwi bisa ditanggulangi dengan cara bersatunya para petani.

“Jika membutuhkan permodalan kami bjsa merekomendasikan untuk mendapatkan akses dana KUR melalui bank penyalur, demikian pula mengalami kesulitan pupuk, juga bisa menjadi distributor pupuk, melalui KPTRI (red: Koperasi Petani Tebu Rakyat Indonesia,” ujarnya.

Kehadiran Dwi Irianto, bersama jajaran Pengurus DPP APTRI, disambut dengan suguhan berbagai kesenian dan kebudayaan, dari berbagai suku yang ada di Kabupaten Dompu. (#)

Table of Contents