Dua Kali Pemilihan Gus dan Ning Jember Dirundung Malu

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Perhelatan pemilihan Gus dan Ning Kabupaten Jember, dua kali dirundung malu, hingga membuat kredibilitas perhelatan ini dipergunjingkan publik.

Pertama, saat pemilihan Gus dan Ning tahun sebelumnya, kabarnya Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman harus meninggalkan lokasi, saat melihat salah satu peserta Gus dan Ning menggunakan pakaian yang memperlihatkan auratnya.

Kedua, ketika salah satu dari 5 finalis Gus dan Ning Jember tahun 2024, mengalami keseleo lidah (Slip Tounge), hingga menjadi gunjingan Nitizen.

Peristiwa itu terjadi, ketika peserta nomor urut 8, saat memasuki Grand Final, mengalami keseleo lidah, pada Senin (1/7/2024)

“Kabupaten Jember Iki makin maju, hei rek tuku tempik (lalu segera merubah kalimatnya) tempe mbek lemper ning Mayangan wis wayahe Jember membanggakan,” ucapnya.

Meski, dari tayangan vidio, terlihat peserta nomor 8, menunjukkan kemampuannya menguasai panggung, dengan mencoba membenahi kesalahan. Terlambat memang, karena potongan vidionya terlanjur terekam.

Padahal, melalui wawancara santai bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Bambang Rudianto, pihaknya sebagai pengayom kegiatan ini, sudah berulang kali menekankan kepada pihak panitia agar tidak mengulang kesalahan yang berakibat fatal.

“Kami sudah tekankan kepada panitia, agar memperketat seleksi, sehingga tidak terjadi peristiwa yang sama,” kata Bambang Rudianto, kepada media ini sebelum gelaran acara.

Ketika redaksi media ini menerima potongan vidio pendek saat finalis Gus dan Ning nomor 8, melakukan kesalahan keseleo lidah, terbersit untuk tidak menulisnya, atau menyebarkan potongan vidio itu.

Semula, masih ragu – ragu, apakah potongan vidio itu bukan editan, karena memang media ini tidak berada di lokasi kejadian.

Tetapi hingga kini, potongan vidio itu terus beredar secara berantai. Ada yang sekedar guyonan, ada yang memberikan caption cabul, atau bahkan malah memperoloknya.

Redaksi menyakini bahwa potongan vidio itu, akan berdampak meluas, bukan saja pada panitia penyelenggara, Disparbud Jember sebagai lembaga yang menaunginya, citra Jember yang sedang getol getolnya mengembangkan pariwisata, tetapi juga kepada pelaku.

Panitia Penyelenggara tentu dinilai kurang berhati hati dalam mengawal perhelatan itu, sehingga masih ada saja kesalahan fatal, yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Sayangnya, tidak tampak upaya Panitia Penyelenggara untuk melakukan pembelaan terhadap kesalahan pesertanya.

Memang, perhelatan agung itu tidak harus terganggu dengan kesalahan kecil. Tahapan pemilihan Gus dan Ning terus berlangsung, dengan mengabaikan gunjingan publik.

Bagaimanapun, harus diakui bahwa perhelatan Gus dan Ning Jember, merupakan salah satu upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, untuk membumingkan dunia pariwisata kabupaten Jember.

Bambang Rudianto menyebut, perkembangan Pariwisata Kabupaten Jember cukup signifikan. Bahkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara telah mencapai 1 juta.

“Itu terjadi ketika anggaran untuk Disparbud Jember justru kecil, hanya sekira 8 Miliar rupiah setahun, yang terbagi kepada 4 bidang,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Gus dan Ning telah berhasil menyedot perhatian publik, plus minus, ditambah dengan kesalahan keseleo lidah, yang bahkan menambah bumbu bumbu sedap.

Keseleo lidah yang dilakukan salah satu peserta itu, memang tidak seharusnya dibesar besarkan, toh juga bukan sepenuhnya kesalahan panitia penyelenggara, tetapi bisa saja terjadi karena beban mental yang disandang para peserta cukup berat.

Bagaimana tidak berat, mereka akan menjadi simbol duta wisata Kabupaten Jember, sehingga mau tidak mau mereka harus menunjukkan integritas, profesionalitas dan segenap kemampuan nya.

Tekanan mental itulah, yang menyebabkan sangat mungkin membuat rasa percaya diri peserta terganggu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan, seperti yang sudah terjadi.

Pemilihan Gus dan Ning itu terus berlangsung, yang menghasilkan finalis terbaik, yakni Gus Imron dan Ning Niha. Serta dua wakil Gus dan Ning, Dua Juara Harapan dan satu juara favorit.

Semoga kesalahan itu menjadi renungan, untuk perbaikan bagi penyelenggara pemilihan Gus dan Ning, pada tahun berikutnya. (MR)

Table of Contents