18.9 C
East Java

Diduga  Korban TPPO, Legislator PDIP Jember Perjuangkan Nasib Warga Jember Yang Disekap di Kamboja

Loading

Jember, Jempolindo.id – Saat merayakan Idul Fitri 1446 Hijiriah, terdengar kabar duka, dua orang Warga Jember diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

Melalui saluran selulernya, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Jember Indi Naidha, mengatakan kedua warga Jember berinisial TWI dan BSN, kakak beradik warga Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates Jember.

“Keduanya kini masih berada di Kamboja dan menunggu dipulangkan ke Indonesia,” ujar legislator PDI Perjuangan itu.

Indi mengaku mendapatkan informasi dari Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang juga anggota DPC Repdem PDI Perjuangan Nadifatul Khoiroh.

“Mendapatkan informasi dari Mbak Nadifa, kami langsung melakukan koordinasi dengan segenap pihak,” ujar Indi.

Diantaranya, Indi menghubungi Anggota Komisi I DPR-RI Junico Bisuk Partahi Siahaan, dari Fraksi PDI Perjuangan , atau akrab disapa Nico Siahaan.

“Melalui Bang Nico, kami bisa akses ke KBRI Kamboja, untuk kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tentang kejadian dugaan TPPO,” kata Indi.

Informasi dari KBRI di Kamboja, kedua korban bisa dipulangkan, dengan biaya negara, jika memang memenuhi unsur TPPO.

“Karenanya, sekarang sedang dilakukan penyelidikan apakah memang memenuhi unsur TPPO atau tidak,” katanya.

Meski, menurut Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Jember itu, kasus yang menimpa dua warga Jember sudah memenuhi unsur TPPO, yakni unsur proses perekrutan, unsur cara dan unsur tujuan.

“Kami mencermati unsur TPPO sudah masuk, karena kan perekrutannya tidak benar, caranya juga korban mengalami intimidasi dan penyekapan, bahkan korban sekarang harus hidup menderita karena tidak lagi digaji,” tandasnya.

Nico Siahaan, kata Indi mengingatkan, kejadian TPPO jangan terus berulang. Karenanya, calon PMI disarankan tidak memilih tujuan negara Myanmar dan Kamboja.

Alasannya, pemerintah Indonesia, tidak pernah bekerjasama untuk penempatan tenaga kerja di kedua negara itu.

“Ini semua kan karena kondisi perekonomian saat ini. Sehingga banyak warga Indonesia, dan khususnya warga Kabupaten Jember memilih bekerja diluar negeri agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelas politisi kelahiran Banyuwangi ini

Masih kata Indi, Pentingnya sosialiasai dan pemahaman calon PMI terhadap setiap tahapan, jika ingin bekerja ke luar negeri.

Proses administrasi bagi warga yang ingin bekerja diluar negeri melalui agen-agen penyalur jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) harus diperketat agar tidak menjadi korban TPPO.

“Tak hanya warganya saja yang diberikan pemahaman, tetapi termasuk perusahaan-perusahaan yang menyalurkan TKI-TKI keluar negeri itu harus diawasi juga agar tak sembarangan mengirim warga Indonesia,” tandasnya.

Kronologi Kasus TPPO

Ketua SBMI Jember Nadifatul Khoiroh kepada sejumlah media mengatakan, bahwa ia mendapatkan informasi dari rekan korban bernama Vero, yang membantu pelarian korban.

Setelah mempelajari informasi itu, Difa mendampingi Ibu korban Tutik Suhartini melaporkan ke Polres Jember.

Namun meski sudah dilaporkan, indikasi TPPO belum bisa ditetapkan. Karena dari laporan ibu korban pihak kepolisian harus melakukan penyelidikan awal, sebagai langkah lanjutan untuk bisa menetapkan dugaan tindak pidana itu

Selain upaya laporan ke polisi, aktifis perempuan ini juga berupaya meminta bantuan pemerintah Kabupaten Jember.

Pasalnya kedua korban berasal dari Jember itu salah satunya sedang sakit dan butuh bantuan medis dengan cepat.

Selain faktor sakit, alasan lainnya adalah kedua korban asal Jember itu diperlakuan tidak baik oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.

Kedua korban diminta meninggalkan KBRI oleh pihak security karena alasan sedang libur lebaran.

“Pasca membuat laporan di KBRI korban sampai diusir 7 kali dari Kawasan KBRI untuk mencari tempat penginapan. Padahal korban sedang sakit dan tak memiliki uang untuk menyewa tempat penginapan,” jelasnya.

Pasca mendapat bantuan pinjaman dana dari rekan korban, saat ini keduanya menginap disebuah tempat yang tak diketahui nama wilayahnya di Kamboja.

Keduanya kini sedang menunggu pemulangan dari Kamboja menuju Indonesia. (MMT)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img