Jember, Jempolindo.id – Cukup menarik perhatian masyarakat, tak terkecuali Kader HMI, turut memberikan penilaian atas Debat Publik Cabup Cawabup Jember, yang digelar KPU Jember, di Hotel Cempaka Hill, pada Sabtu (23/11/2024) malam.
Kedua Paslon Kurang Fokus
Secara khusus, kader HMI Jember menyaksikan jalannya debat melalui siaran streaming KPU Jember, di Kafe Sastra Jalan Danau Toba Jember.
Usai menyaksikan jalannya debat, Ahmad Ridwan warga Umbulsari Jember, Mahasiswa Fakultas Teknik Jember, yang juga pengurus HMI cabang Jember menilai Paslon 01 hanya berfokus pada prestasi yang diperolehnya selama menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember, periode 2024-2029.
“Saya menilai dan melihat dari debat tadi, untuk paslon 01, yang pertama, tadi banyak menyampaikan terkait prestasi atau hal-hal yang sudah dilakukan selama satu periode, terutama di bidang kebudayaan, dan sedikit kurang di bidang sosial,” ujarnya.
Terhadap narasi yang disampaikan Paslon 01, kata Ridwan telah mendapatkan evaluasi dari Paslon 02.
“Dimana tadi juga disampaikan bahwa banyak evaluasi, terutama yang disampaikan paslon 02, banyak menyampaikan evaluasi terkait tema tadi,” katanya.
Selain berfokus pada prestasi yang dicapainya, Paslon 01 kata Ridwan juga mengedepankan bidang kebudayaan, sedangkan untuk ketahanan pangan dan sosial kurang mendapat penekanan.
“Kalau saya melihat memang incumbent atau pasangan 01 ini banyak fokusnya kemarin itu di kebudayaan, kalau terkait tema kali ini sedangkan untuk ketahanan pangan dan sosialnya cukup kurang, tadi juga disampaikan dari data bps,” katanya.
Sedangkan Paslon 02, kata Ridwan malah banyak menyampaikan evaluasi, yang menganggap Paslon 01 hanya berpuas dengan perolehan penghargaan saja.
“Kalau dari 02 tadi banyak menyampaikan evaluasi, dimana menilai bahwa jangan hanya berpuas diri terhadap apa yang sudah dicapai tapi juga bisa melihat bagaimana kondisi Jember itu,” ujarnya.
Paslon 02 juga menilai bahwa selama periode menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember, Paslon 01 kurang mampu meningkatkan pemberdayaan pariwisata dan kebudayaan.
“Karena tadi disampaikan juga bahwa kebudayaan di Jember terutama salah satunya terkait kunjungan wisatawan menurun dibandingkan periode jamannya bu Faida, apalagi terkait ketahanan sosialnya yang memang dirasa kurang disoroti atau kurang difokuskan pada periode kemarin,” ujarnya.
Ridwan berharap masyarakat Jember yang menonton debat publik, dapat menilai kualitas masing-masing calon.
“Siapa kira-kira yang bisa membawa Jember lebih baik lagi, tidak hanya membanggakan apa yang sudah dicapai tetapi juga melihat apa yang kurang, apa keresahan masyarakat, dan saya rasa masyarakat jember bisa menilai kalau menonton debat kandidat tadi,” katanya.
Debat Publik Bagian Penting Dari Tahapan Pilkada
Muhammad Rizki, mahasiswa Unej Fakultas Pertanian, asal Jakarta timur, kader HMI Cabang Jember Komisariat Pertanian, juga tertarik memberi penilaian atas jalannya debat.
“Meski bukan warga jember tapi harus peduli akan Jember karena merupakan bagian dari jember selaku mahasiswa yang merupakan agent of change,” katanya.
Rizki menilai Debat Publik merupakan bagian penting dari tahapan pilkada yang harus dicermati bersama.
“Tanggapan ku terkait debat tadi, merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan disimak oleh masyarakat, karena masyarakat harus sadar terkait calon-calon pemimpin yang akan memimpin kota Jember kedepannya, jangan sampai tidak memilih atau golput sehingga suara kita tidak terbuang dan ikut aktif dalam pesta demokrasi Kabupaten Jember,” ulasnya. (Gilang)