Jember _ Jempolindo.id _ Sebanyak 24.900 pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Jember, siap diterjunkan setiap hari Senin dan Kamis, untuk kegiatan bersih-bersih di seluruh wilayah Kabupaten Jember.
Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, menyampaikan giat itu, pada saat mengumumkan Program kerja “Wes Wayahe Trotoar Jember Resik”, di alun-alun Jember, pada Jum’at (22/09/2023).
Selain bersih-bersih trotoar, kata Hendy, semua karyawan Pemkab Jember, juga untuk membersihkan sekolahan dan kantor instansi masing-masing.
“Kami akan keluarkan surat instruksi edaran untuk seluruh masyarakat Jember, ” ujarnya.
Karena, kata Hendy, yang membuat kotor itu manusia semua, makhluk yang bernyawa ini pabriknya kotoran.
“Maka yang harus membersihkan adalah kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hendy menyebutkan bahwa kondisi trotoar yang ada di wilayah Jember kota dinilai masih kurang bersih.
“Trotoar-nya masih kurang bersih dan berbau tidak sedap,” kata Hendy.
Selain itu, diatas trotoar kadang masih dipakai untuk tempat berjualan, karenanya menurut Hendy, harus segera dicarikan solusi.
“karena ada saudara kita yang sedang mengais rezeki, dan nanti kita akan atur,” ungkapnya.
Penataan PKL, kata Hendy diperlukan agar PKL tetap bisa melanjutkan berjualan.
“Sesuai dengan apa yang disampaikan pak Kasatpol PP itu, akan kita atur sebaik mungkin, jangan sampai berhenti berjualan harus tetap berusaha tidak boleh berhenti, dan kita tetap harus bantu supaya kebijakan bersih-bersih jangan berdampak pada orang lain,” jelasnya.
Rencana Relokasi PKL
Ditempat yang sama, Kasatpol PP Kabupaten Jember, Bambang Saputro mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih trotoar tersebut, telah disupport oleh tiga mobil penyiram milik OPD terkait.
“Menggunakan tiga armada mobil penyiram trotoar, yang pertama adalah mobil damkar, kemudian satu mobil dari Dinas Lingkungan Hidup, dan yang ketiga adalah mobil dari Dinas Cipta Karya, “jelasnya.
Bambang Saputro menghimbau, supaya masyarakat juga turut perduli dengan kebersihan trotoar, tidak hanya dipasrahkan ke pemerintah.
“Dalam kegiatan ini, disamping melibatkan OPD, Kecamatan, Kelurahan dan Desa yang terkait, tentunya juga perlu mendapatkan dukungan, partisipasi dari masyarakat,” tuturnya.
Terkait rencana relokasi PKL, menurut Bambang, merupakan komitmen Pemkab Jember untuk mendorong para PKL tetap bisa berjualan.
“Tentunya, juga akan mencarikan tempat relokasi untuk berjualan, agar bisa mencari rezeki yang lebih nyaman mungkin,” tandasnya. (AS/MR)