Jember- Jempolindo.id – Saat ini Jember sedang membutuhkan doa Kyai, Santri dan Wali Santri, agar kemakmuran dapat segera tercapai. Pernyataan itu disampaikan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, saat menghadiri Khotmil Qur’an di Pondok Pesantren Yayasan Islam Nahdlatuth Thalabah (Ponpes Yasinat), Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, pada Senin (10/10/2022) siang.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bagian Kesejahteraan (Kabagkesra) Achmad Musaddaq dan jajaran Muspika Kecamatan Wuluhan.
Dalam sambutannya, Bupati Hendy menyampaikan, agar santri kelak dapat bermanfaat saat berbaur dengan masyarakat.
Bupati Hendy juga mengapresiasi atas peran serta seluruh jajaran Ponpes Yasinat, mulai dari pengasuh, para santri dan santriwati, serta para wali murid.
“Terima kasih karena selama ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap Kabupaten Jember. Termasuk mencetak Tahfiz Quran yang nanti pasti akan mendunia,” paparnya.
Lebih lanjut, selain berperan dalam mencetak para Tahfiz Qur’an, adanya pondok pesantren di Jember juga berperan
sebagai salah satu langkah menunjang perekonomian di Kabupaten Jember.
“Bagaimana tidak, ada ribuan santri
yang hadir menimba ilmu di seluruh ponpes di Jember, lalu ada ribuan wali murid yang mempercayakan anak mereka untuk mondok di Jember,” lanjutnya.
Ke depan, Bupati Hendy menegaskan bahwa Pemkab Jember siap mendukung apapun yang bakal menjadi rencana Ponpes Yasinat Wuluhan.
Khususnya, dalam mencetak Tahfiz Qur’an unggulan. Dengan banyaknya wali murid yang yakin dengan mengirim anak mereka ke Jember, perekonomian di Kabupaten Jember juga dipastikan dapat berkembang pesat.
“Dengan begitu, masyarakat Jember juga akan semakin makmur,” ujarnya.
Di tempat yang sama, KH Imam Baghowi Burhan, pengasuh pondok pesantren PPTQ Yasinat menjelaskan selain memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, juga di gelar Khotmil Qur’an
Di pondok Yasinat ini, diadakan peringatan maulidur Nabi Maulidurrasul sekaligus Khotmil Qur’an, untuk santri yang telah hatamkan program dasar, menurut kiyai Imam, program dasar itu adalah, anak – anak itu masih belajar Qur’an dengan baik, menggunakan metode atau thoriqoh yanbu’a
“Kalau dia sudah bagus kemudian dilanjutkan dengan mempelajari thasinul qoriah, ya apa membaca Alquran yang benar dan baik, sehingga sampai khatam bin Nadhri, kalau khatam bin Nadhri sudah dirangkai di teruskan anak – anak bisa menghafal Qur’an,” jelas KH Imam Baghowi Burhan, saat di konfirmasi media ini.
Lebih lanjut, KH Imam Baghowi Burhan memaparkan, bahwa ada sekitar 50 anak yang sudah khatam Qur’an
“Alhamdulillah saat ini 50 anak yang khatam Qur’an, 9 putra dan 41 putri telah khatam Qur’an,” pungkasnya. (Agung)