Jember _ Jempolindo.id _ Usai dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember pasangan Hendy Siswanto – Gus Firjaun memberikan sambutan awal di Pendopo Wahya Wibawa Graha Kabupaten Jember, pukul 21.30 WIB Jum’at (26/02/2021).
Serangkaian sambutan yang disampaikan secara lugas menggambarkan semangat perubahan yang diusungnya saat kampanye pemenangan Pilkada 2019 baru lalu.
“Kita jadikan pendopo ini sebagai milik kita Bersama,” ujarnya disambut aplause hadirin.
Semangat Egaliter mewarnai pidato pertamanya, Hendy tampak sedang mencoba membangun kesataraan dalam bangunan kerjasama antar segenap pihak.
Mulanya disebut koordinasi bersama DPRD Jember yang akan menjadi agenda awal, memulai hari kerjanya.
“Hari Senin kita akan berkunjung ke DPRD Jember sebagai agenda awal membangun komunikasi bersama dewan,” ujarnya.
Rupanya Hendy tak menyia – nyiakan bersegera mencairkan Anggaran Dana Desa seperti dipesankan Gubernur Khofifah saat pelantikan siang tadi.
“Bu Gubernur berpesan agar segera mencairkan Dana Desa, karenanya saya harap pak Sekda, OPD segera berkoordinasi dengan DPRD, berikut petunjuk selanjutnya akan saya segera tindak lanjuti,” tegasnya.
Hendy mengakui masih belum pengalaman menjadi bupati, karenanya butuh pengawalan segenap pihak.
“Kami belum berpengalaman, karenanya kami butuh bimbingan Kawalan bapak KAPOLRES dan jajaran Forkopimda agar kami tak salah langkah,”harapnya.
Hendy memaparkan target awalan pemerintahannya fokus pada pembangunan fasilitas infrastruktur sepanjang 800 km yang akan diselesaikannya selama 8 bulan, Pembagunan dibidang pertanian dan peningkatan kesejahteraan pegawai.
“Karenanya dibutuhkan kerjasama sama segenap pihak, tidak ada lagi perbedaan, Jember milik kita bersama, kita bangkitkan kembali, sudah waktunya kita bangkitkan Jember,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang isu kemiskinan dan transapaeansi publik, Hendy menegaskan dibutuhkan melakukan pengumpulan data kondisi Jember sebenarnya, meliputi seluruh persoalan Jember.
“Munculnya masalah diantaranya adanya big data yang tidak jelas, misal pernikahan dini yang berdampak pada kesehatan ibu dan anak, berapa jumlahnya,” katanya.
Hendy menyinggung lemahnya peranan Ibu – Ibu PKK yang bisa memaksimalkan posyandu sebagai sarana melakukan perbaikan kualitas kesehatan, disamping dibutuhkan support OPD Pemkab Jember.
“Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi kondisi infrastruktur yang kurang baik, kondisi jalan parah. Karenanya bagaimana mengelola anggaran untuk menjadi suplemen pembangunan, yang biasanya hanya 25 persen sedangkan 75 persen dibelanjakan kedalam,” katanya.
Terkait keterbukaan informasi publik, Bupati Hendy menyampaikan bahwa antara wartawan dan pemerintahan ibarat dua mata uang yang saling melengkapi satu sama lain.
“informasi yang penting akan kita sampaikan kepada teman pers,
Keterbukaan informasi penting sebagai upaya embangun optimisme kembali masyarakat Jember,” tandasnya.
Perihal pengelolaan Sumber Daya Alam.(SDA) dan lingkungan hidup, kata Hendy Jember merupakan daerah yang gemah Ripah loh jinawi, mengelolanya sudah tentu mengacu pada aturan yang sudah ada.
“Selama ada aturannya ya kita lakukan. Toh Gusti Allah memberikan alam ini untuk dikelola, yang diikuti dengan perbaikan lingkungan,” katanya.
Bupati Hendy menyebut problem banjir yang melanda beberapa titik kawasan Jember, perlu dicari strategi nya untuk menyelesaikannya. Hendy mencontohkan Sungai Bedadung tempat hidup sejak masa kecilnya.
“Banjir, Sungai Jompo itu rumah saya
Dulu tidak dangkal, dalam sungai itu memang perlu digali dibersihkan,
Kita perbaiki sungai, kita bersihkan bersama- sama, menjadi tempat wisata, karena itu bisa menjadi sumber pendapatan kita,” ujarnya.
Bupati Hendy mengaku mendapatkan informasi di lereng gunung Utara Kecamatan Panti terdapat retakan yang membahayakan. jika terjadi hujan 6 hari berturut turut maka dimungkinkan terjadi banjir.
“Kita maksimalkan peran BPD agar turut mengajak masyarakat mencintai lingkungan, juga memaksimalkan relawan,” harapnya.
Menjawab keseriusannya dalam menangani Covid 19, Hendy yang praktis sebagai Ketua Satgas Covid 19 Kabupaten Jember mengajak menyelesaikan pandemi Covid 19 secara bersama – sama seraya berdoa.
“Semua datang dari Gusti Allah, ya kita mohon berdoa bersama – sama, agar pandemi Covid 19 segera berakhir, yang dinilai Allah keseriusan,” tandasnya.
Hendy juga berharap masyarakat Kabupaten Jember secara bersama – sama mensukseskan program Vaksinisasi.
“Sambil berdoa, secara manusiawi ikhtiar wajib dilaksanakan,” katanya.
Dipenghujung, berbagi dengan Gus Firjaun, wakil Bupati Jember baru itu menyampaikan semangat nya untuk melanjutkan yang sudah baik, dan meninggalkan yang kurang baik.
“Ada yang sudah baik ya kita lanjutkan, ada juga yang kurang tentu perlu kita benahi, seperti masih ada aturan perda yang belum sesuai, misal perda lingkungan hidup,” pungkasnya. (*)