Jember – BUMDes Sido Makmur Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember membuka Pasar Hewan, di lokasi Rest Area Perhutani RPH Mandiku BKPH Ambulu KPH Jember. Pasar Hewan yang dibuka sejak Senin (07/02/2022) diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Seperti diungkapkan Kepala Desa Sidodadi Suyono, gagasan itu bermula dari banyaknya masukan masyarakat tentang perlunya didirikan Pasar Hewan, terutama untuk Jember wilayah selatan. Kamis (10/02/2022).
“Pasar hewan yang ada di wilayah Ambulu, jaraknya cukup jauh, sedang untuk wilayah Ambulu ke timur, masih belum ada,” kata Suyono.
Berdasarkan pertimbangan itu, maka Suyono mencoba berkoordinasi dengan para pihak terkait, diantaranya pengeloa BUMDES dan Perum Perhutani RPH Mandiku, untuk memanfaatkan lahan perum perhutani.
“Hasilnya, sudah seminggu ini kita uji cobakan, dan alhamdulillah ternyata memang suasananya ramai,” ujarnya.
Ramainya pasar baru itu, menurut Suyono tak lepas dari adanya perubahan masyarakat Desa Sidodadi yang mulai bergeser dari bertani, menjadi peternak kambing dan sapi.
“Masyarakat, khususnya desa Sidodadi memang sudah banyak yang mulai menjadi peternak, sehingga mereka membutuhkan sarana pasar untuk mempermudah jual beli ternaknya,” ungkap Suyono.
Sementara, kondisi pasar hewan itu dibuat seadanya, hanya sekedar dibuatkan patok patok untuk mengikat hewan dagangan yang dibawa para pedagang, belum ada bangunan.
“Sementara masih kami buat seadanya, jadi tidak ada biaya apapun. Kelak kalau memang berkembang tentu kami membutuhkan kondisi pasar yang lebih baik, mungkin bisa berkoordinasi dengan Dinas terkait pemkab Jember, ” tegasnya.
Ketua BUMDES Sidomakmur Desa Sidodadi Sucipto menjelaskan BUMDES Sido Makmur sudah berdiri sejak tahun 2017, berdasarkan Perdes NO 03/2017, yang berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
BUMDES Sido Makmur memiliki beberapa unit kerja, diantaranya Unit Usaha Ekonomi Produktif, Unit Toko, Unit Lumbung dan Unit Pariwisata. Kegiatan Pasar Hewan yang baru saja dibuka itu, kata Sucipto merupakan bagian dari unit kerja BUMDES Sido Makmur yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Unit pariwisata bekerjasama dengan perhutani, karenanya diperkenankan mempergunakan lokasi rest area milik perhutani,” jelasnya.
Lokasi milik perhutani itu, kata Sucipto merupakan bagian juga dari peran dari Gapoktanhut Sidomukti, yang sudah menjalankan program penghutanan sosial, seluas 740 Hektar, sehingga lahan perhutani bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM).
Areal yang sekarang menjadi Pasar Hewan itu, kata Sucipto merupakan areal yang sudah dikerjasamakan dengan Perum Perhutani KPH Jember selama 35 tahun.
“Apapun bentuknya, jika bermanfaat untuk masyarakat, kami BUMDES akan memberikan support dan mendukung, seiring dengan semangat pemerintahan desa,” tandasnya.
Sucipto membenarkan, bahwa terwujudnya gagasan itu bermula dari keluhan para pedagang desa Sidodadi dan sekitarnya.
“Sepengetahuan Kepala Desa, kami mencoba mempertemukan para pedagang, baik pedagang hewan maupun pedagang sayur, yang menghasilkan kesepakatan dibukanya pasar hewan ini,” ujarnya.
Selain pasar hewan, BUMDes Sido Makmur juga masih memiliki potesni ekonomi lainnya, yang masih belum tergarap optimal, diantaranya kawasan Wisata Dewi – Dewi dan Air Terjun Curah Urang.
“Monggo kalau ada plat merah (Pemerintah) maupun swasta yang bersedia mendukung, bisa membahas bersama,” tegas.
Dibukanya pasar hewan itu, menurut Ketua Pedagang Hewan Sidodadi Darudi dinilai telah memberikan ruang untuk berkembangnya pedagang di desa Sidodadi dan sekitarnya.
“Saya sudah tanya kepada teman – teman, disamping suasananya nyaman, keberadaan pasar hewan ini akan mempermudah aktivitas jual beli hewan dagangan,” tegasnya. (Agung)