Jember – Bendungan Klatakan dan Gluduk yang terletak di Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember, ambrol tergerus banjir yang terjadi pada hari Kamis (20/01/2022) malam hari. Bendungan itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian seluas 446 hektar, yang berada di 5 desa.
Hal itu disampaikan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU saat meninjau lokasi, pasca banjir, praktis pintu air sudah tidak berfungsi lagi. Bendungan putus separo, sehingga diperlukan perbaikan.
“Banjir membuat jalur baru, yang berakibat terseretnya rumah warga, yang bangunannya hilang, terpatah – patah menjadi dua,” ujar Hendy.
Aliran air, kata Bupati Hendy membawa batu-batuan, yang menhajar 6 rumah warga, diperkirakan terdapat dua sumber mata air di lereng Gunung Argopuro yang alirannya belum dithreatmen.
“Untuk itu diperlukan penanganan pengaturan debit air, yang membutuhkan anggaran besar sekali, yang tidak cukup hanya dibiayai pemkab jember, tetapi perlu kolaborasi,” ujarnya.
Hendy memperkirakan terjadi penebangan liar di hutan, karenanya penanganannya akan dilakukan dengan dua cara, yakni dengan pembangunan bendungan dan reboisasi.
“Tetapi kalau reboisasi kan diperlukan waktu lama, sehingga kedua cara akan kita tempuh,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan Pengamat Pengairan Wilayah Rambipuji SOfyan Sauri, kerusakan kedua bendungan itu perlu segera dilakukan perbaikan.
“Jika tidak akan berdampak pada kurangnya pengairan untuk mengaliri sawah milik warga, dan bukan tidak mungkin akan berdampak pada kekeringan,” ujarnya.
Perlu diketahui, saat kunjungan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, didampingi Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman, Ketua Komisi C DPRD Jember, Camat Panti, Plt Kepala Dinas PU BM SDA Jember, Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Timur, Kabid SDA, Pengamat SDA Wilayah Rambipuji, dan Juru SDA se Wil.Rambipuji.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan untuk warga terdampak banjit bandang. (Gito)