Baznas Jember dan IWJ, Berhasil Pulangkan Ibu dan Bayinya Yang Tertahan di RS Bali

jempolindo, jember, baznas Jember, IWJ, Ibu dan Banyinya, bali
Komisioner Banas Jember bersama IWJ setelah berhasil memulangkan ibu dan bayinya di RS Bali

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Baznas Jember bersama IWJ,  berhasil pulangkan ibu dan bayinya, yang tertahan di Rumah Sakit Umum Pusat Prof I.G.N.G Ngoerah Denpasar, Bali. Novi Marwati (28) warga Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo Kabupaten  Jember,  harus membayar biaya persalinan  sejumlah Rp 9.750.000, per Kamis (11/05/2023).

jempolindo, jember, baznas Jember, IWJ, Ibu dan Banyinya, bali
Bayi, yang sempat tertahan di Rumah Sakit Bali

Baca juga : FKPT Kalbar Gelar Asik Bang, Cegah Radikalisme

Melalui Komisioner Baznas Kabupaten Jember Abdul Azis, ibu muda bersama bayinya itu, tertahan di Rumah Sakit Sanglah, karena tak punya ongkos untuk membayar biaya persalinan.

“Hari ini, kami berangkat ke Bali, untuk berupaya memulangkan ibu bersama bayinya,” ujar Azis, melalui sambungan selulernya.

Setelah melalui musyawarah, dengan pihak keluarga, kata Azis, ibu dan bayinya kini sudah bisa dipulangkan, setelah membayar sejumlah biaya persalinan kepada pihak rumah sakit, sebesar Rp 12.864.300.

“Pihak keluarga hanya mampu membayar sebesar Rp 6 juta, sisanya kami sharing dengan IWJ,” ujar Azis.

Jempolindo _ Sumber Informasi

Mulanya Baznas Jember, kata Azis mendapatkan informasi itu dari dari Dinas Sosial Kabupaten Jember dan Grup Facebook Ikatan Warga Jember (IWJ).

jempolindo, jember, baznas Jember, IWJ, Ibu dan Banyinya, bali
Komisioner Banas Jember bersama IWJ setelah berhasil memulangkan ibu dan bayinya di RS Bali

“Setelah kami cek kebenarannya, maka kami sepakat untuk mencoba membantu kemudahan pemulangan ibu muda itu,” kata Azis.

Selain itu, Azis juga mengirimkan chatingan Novi kepada sumber informasi Baznas Jember, berikut ini:

“Awal mula kejadiannya saya lagi kerja terus saya merasakan kontraksi,saya kira itu hanya kontraksi palsu yang gak perpanjangan ternyata berkepanjangan sampai saya tgl 4 mei 2023 tepat jam 01 malem waktu bali, saya mendatangi bidan sampai di tempat bidan.

saya di tolak dengan alasan prakteknya sudah tutup lama, karena pandemi, dan saya tidak putus asa saya muter2 cari bidan sana sini sampai akhirnya saya di bawa ke sanglah, sampainya di sanglah saya langsung di tangani dengan dokter spesialis dan di periksa kurang lebih 1 jaman,di usg di periksa detak jantung bayi dll.

Setelah pemeriksaan dokter menyarankan, saya pulang karena pembukaan masih satu, sampainya di tempat kos, saya merasakan kontraksi lagi. Sampai malam, tepat jam 10 malam, ketuban saya pecah.

Saya di anterin bos saya ke bidan terdekat. Ternyata sesampainya di bidan, saya di sarankan untuk melahirkan di Sanglah. Karena alasan bidan, pembukan masih 2 cuma ketuban sudah pecah takutnya bayinya kenapa-kenapa”

Lahir Prematur 

Berdasarkan hasil chatingan sumber informasi Baznas Jember, Azis menyebut bahwa bayi lahir dalam keadaan prematur, dan membutuhkan pertolongan segera.

“Kalau tidak, maka biaya nya akan terus membengkak,” kata sumber itu.

Sedangkan pihak rumah sakit, sepertinya tidak mau tahu, meski phak keluarga sudah mencoba menjelaskan bahwa orang tua bayi itu, tergolong orang tak punya.

“Bapaknya (bayi itu) hanya buruh bangunan, sedangan ibu bayi itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga panggilan,” kata sumber itu. (Gilang)