JEMBER – Batik Pritis produk unggulan desa Jombang Kecamatan Jombang, turut menyemarakkan Pameran UMKM yang diselenggarakan berbarengan dengan program Jember Hadir Untuk Rakyat (J-Hur), yang ke 4 kalinya, saat Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU Ngantor di Kecamatan Jombang, Jum’at (4/03/2022) Pagi.
Menurut keterangn staf Keuangan desa Jombang Jumaiyah, Batik Pritis merupakan jenis batik tulis, yang tahapan pembuatannya seperti batik tulis pada umumnya.
“Menggunakan canting yang digambar pada kain,” jelasnya.
Pengrajinnya masih satu orang, namanya Supriati, warga dusun Krajan 1 Desa Jombang, pemasarannya memang sudah merambah ke berbagai daerah di luar Jember.
“Saya kemarin kebetulan berkunjung ke rumahnya, Alhamdulillah kabarnya dapat pesanan dari salah satu rumah sakit umum di kalimantan, sampai 1000 potong Lebih,” tuturnya.
Desa Jombang juga menampilkan produk unggulan berupa jajanan rengginang, dan kerajinan lainnya, yang sudah dikembangkan melalui Tim Penggerak PKK. Menurut Jumaiyah, permodalan masih menjadi hambatan yang dialami selama ini, sehingga perkembangannya masih kurang sesuai dengan keinginan.
“Karenanya, kami berharap supaya pemerintah ada perhatian, bagaimana agar produk umkm kami dapat berkembang, terutama dapat membantu modal,” katanya.
Menurut Sri Wahyu Astutik, Istri Kepala Desa Keting kunjungan Bupati Jember dapat memberikan motivasi dan semangat bagi para pelaku UMKM yang ada di desa, sekaligus juga dapat mengetahui langsung beragam jenis produk UMKM.
“Jika mengetahui langsung, barangkali ada tindak lanjutnya, hingga dapat menanggulangi kesulitan yang kami hadapi,” ujarnya.
Sedangkan produk umkm dari desa keting ada Jamu, rengginang, produk pertanian, konveksi berupa kaos, tas dari kain batik, menurut Sri pemasarannya memang sudah mulai merambah keluar desanya, namun masih dipandang perlu untuk dikembangkan.
“Bupati tadi juga berpesan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah( UMKM ) hyarus terdaftar Izin produksi Industri, supaya dapat diakui hasil standar produksinya dan bisa memperluas distribusi pemasaranproduk nya,” jelas nya.
Hal senada juga disampaikan Murti Ningsih, pelaku UMKM desa Ngampelrejo, yang memproduksi Kripik tempe, meski masih dilakukan dengan cara manual, namun sudah bisa menjadi kegiatan sampingan, untuk membantu mendapatkan income.
“Kami sangat berharap kepada bapak Bupati, sudi kiranya membantu alat untuk pembuatan kripik, karena selama masih dengan cara manual, sehingga bisa menambah kualitas dan kuantitas produksi kami,” tuturnya. (Agung)