Jember – jemolindo.id – Relawan Barisan Soekarno sebar 1000 paket obat, untuk menangani wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang mewabah di 31 Kecamatan Kabupaten Jember.
Selain melakukan pembelian paket obat secara mandiri, berkoordinasi dan sesuai dengan instruksi dari Dinas Peternakan Jember, relawan organisasi sayap PDI Perjuangan Kabupaten Jember ini, juga melakukan pengobatan dan penanganan wabah terhadap hewan ternak yang terdampak PMK.
“Kurang lebih yang sudah kami tangani, ada kurang lebih 200 ekor sapi di Jember. Kami pun juga sudah melakukan pengadaan paket obat ada 1000 paket secara mandiri, yang sudah sesuai dengan instruksi dari Dinas Peternakan Jember, juga sesuai standar dari Ikatan Dokter Hewan (IDH) Indonesia,” kata Kepala Badan Ekonomi Kerakyatan Organisasi Barisan Sukarno Wahyu Prayudi Nugroho saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (9/8/2022).
Selain menggunakan obat sesuai standar IDH, kata pria yang akrab disapa Nuki itu, pihaknya juga menggunakan obat khusus yang serupa dengan herbal.
“Alhamdulillah reaksinya juga bagus, tapi tentunya mempunyai plus minusnya masing-masing. Jadi kalau obat yang disarankan oleh IDH ini, aplikasinya disemprot pagi dan sore selama 3 hari. Memang pada hari pertama, sudah mulai mau makan (hewan ternaknya), tapi yang paling sulit ini bagian kuku. Jadi bagian kuku ini butuh penanganan continue,” ujarnya.
Setelah penggunaan obat itu, Kata Nuki terus dilakukan pemantauan, selama tiga hari sudah kelihatan hasilnya.
“Tapi selama 3 hari sudah ada perkembangan yang cukup bagus. Alhamdulillah rata-rata warga yang sudah kita beri obat itu sampai sekaranf belum minta obat lagi. Artinya kan cukup satu paket dosis obat itu sudah menangani sapi yang terjangkit wabah PMK. Disemprot bagian kuku dan mulutnya,” sambungnya.
Terkait pemberian obat yang dilakukan, lanjut Nuki, pihaknya mengaku sudah melakukan pengobatan di beberapa kecamatan di Jember.
“Salah satunya di Kecamatan Kalisat, Arjasa, Ledokombo, Jombang, dan Mayang. Kurang lebihnya ada 6 titik yang sudah kita lakukan penanganan,” sebutnya.
Selain titik-titik yang sudah disebutkan tadi, ada titik-titik lokasi lain yang sangat memerlukan dan membutuhkan.
“Penanganan PMK ini, kurang lebihnya yang sudah mendaftar 500 sapi,” pungkasnya. (fit)