Jember – Menyadari besarnya potensi yang ada di Kabupaten Jember, baik budaya, etnis dan agama, serta potensi produktif lainnya, maka Bakesbangpol Kabupaten Jember mencoba menggagas terbentuknya Jember Pluralisme Hub, yang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat majemuk yang membaur menjadi satu kesatuan.
Hal itu disampaikan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jember Drs Edy Budi Susilo, usai diskusi Ngopi Kebangsaan yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jember. Sabtu (08/02/2022) Malam.
Menurut Edy, secara formal sudah ada Forum Pembauran Kebangsaan, Forum Kerukunan Ummat Bergama. Forum – forum itu yang perlu didorong terus, agar tumbuh berkembang sesuai dengan perannya masing –masing, melalui upaya yang lebih komprehensif.
“Memperhatikan potensi yang ada di Kabupaten Jember, Bakesbangpol akan mencoba memfasilitasi tempat berhimpunnya seluruh potensi itu dalam satu wadah, terutama kalangan anak muda, guna menuangkan daya kreatifnya,” ujarnya.
Gagasan itu dipicu hasil kunjungan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU kebeberapa daerah, seperti Kabupaten Sumedang, yang menurut Edy mencoba memotret kemajuan di luar daerah, untuk kemudian dapat di adopsi, ditiru dan dikembangkan, dengan menyesuiakan potensi spesifik yang ada di Kabupaten Jember.
“Kalau di Bandung, ada yang namanya Bandung Creative Hub, yang dirancang sebagai wadah pengembangan kretivitas, edukasi dan laboratorium, untuk berbagai sektor industry dan ekonomi kreatif,” kata Edy.
Menangkap potensi dan peluang yang ada, kata Edy, Bakesbangpol Jember akan mencoba mengawali membangun wadah, dengan memberikan fasilitasi bagi potensi kreatif yang ada.
“Untuk mengawali bisa menggunakan tempat yang ada di Bakesbangpol, seperti tempat parkir, itu kalau tiap minggu kita bisa berkumpul, dari anak muda kita, Osis SMP, SMA, akan lebih baik daripada tiap malam minggu anak muda kumpul melakukan kegiatan balapan liar, itu saya pikir kurang positif,” tegasnya.
Sembari ngopi bersama, dengan fasilitas wifi gratis, kata Edy bisa dilakukan diskusi santai yang membahas tema tertentu, seperti tema kebangsaan, anti narkoba, potensi konflik dan Radikalisme.
“Sambil menikmati suguhan tontonan yang bisa mendorong kreativitas peserta, seperti tontonan film dokumentar, dan mungkin suguhan lainnya,” ujarnya.
Jika gagasan itu dapat berhasil sesuai dengan target yang diinginkan, maka menurut Edy dapat dikembangkan dengan memanfaatkan tempat strategis lainnya,seperti alun – alun Kota Jember, serta Ruang Terbuka Terbuka Hijau yang ada di kecamatan.
“Itu bisa kita jadikan sebagai sarana – sarana baru, untuk memecah keramaian di kota dengan sesuatu yang bermanfaat, untuk Jember yang bersatu, Jember yang kreatif dan Jember yang produktif,” tegasnya.
Dalam skala lebih besar, menurut Edy sangat memungkinkan diinisasi bersama – sama OPD Kabupaten Jember terbentuknya Jember Creative Hub.
“Yang menampilkan produk creative, seni budaya, yang dihasilan anak – anak muda Jember,” pungkasnya. (*)