Air Mata Kakek Penambang Batu Kapur Gunung Sadeng Puger

Loading

Jember – jempolindo.id – Kakek tua penambang batu kapur  itu tampak sedang mencungkil bebatuan di atas Gunung Sadeng Puger Kabupaten Jember. Kulit wajahnya keriput hitam legam, terbakar matahari, saat jempol mencoba berbincang dengannya, pada Minggu (04/09/2022) siang.

  • Jempol : Sedang apa bapak ?
  • Kakek. : Ya beginilah

Lalu kakek itu menatap jempol, penuh tanda tanya.

  • Jempol : Maaf pak, kami dari media 

Kakek itu masih seperti belum mengerti kehadiran jempol, hanya memandang sejenak, lalu melanjutkan kembali kesibukannya.

  • Jempol : Nama bapak Siapa ya ?
  • Kakek. : Kamsi
  • Jempol : Berapa usiannya bapak
  • Kakek. : Kira kira wis 70 tahunan 

Singkat saja dia menjawabnya, seperti menahan sebuah kesedihan, diantara penambangan modern PT Imasco Asiatic di area Gunung Sadeng yang ada di Kecamatan Puger.

Sebuah perusahaan asing raksasa, yang mengeksploitasi Gunung Sadeng Puger, sejak beberapa tahun terakhir ini.

Bersama 3 orang lainnya, yang seusia, Jumadi, Slamet dan Juminto, Mbah Kamsi adalah penduduk pribumi Puger, yang mengais rejeki sejak 40 tahun silam, hingga sekarang nasib belum juga berpihak.

Barangkali, kesedihan telah menjadi bagian dari hidupnya, hingga tak terasa kakek itu menitikkan air mata.

  • Kakek : ya gimana lagi kami kan harus bekerja demi menghidupi keluarga, meski sebenarnya berat. Piye maneh, Yo kodu kerjo le….
  • Jempol : Berapa Penghasilannya pak ?
  • Kakek : Kalau lancar sekitar Seratus ribu per hari, ya kalau dibagi empat, masing – masing dapat 25 ribuan.
  • Jempol : Cukup buat hidup ya pak ?
  • Kakek : Sebenarnya gak cukup, ya buat tambahan kalau malam hari, kami berempat kadang dipercaya menjaga alat – alat berat.

Panas dingin, sudah tak dihiraukannya lagi, karena hidup memang tidak membutuhkan keluhan. Mereka harus tetap bertahan diantara derita yang harus dijalaninya.

Siang itu, jempol berpamitan, dengan membawa segudang tanya, tentang nasib warga Desa Grenden Puger. Masih lekat dipandangan air mata kakek tua itu. (Git)

Table of Contents