Kiprah Kapolsek Sumberbaru dan relawan Yayasan Dana Sosial Al-Falah
Jember – Jempol. Polisi yang satu ini memang dikenal ringan tangan, acapkali berada ditengah masyarakat, saat masyarakat butuh uluran tangan. “Wit gedang wohe pakel, ngomong gampang nglakoni angel,” katanya membuka perbincangan bersama Jempol melalui mesengger facebook.
Kapolsek Sumberbaru Polres Jember AKP Subagyo SH, sosok humoris yang senantiasa mencoba berbuat ditengah kesulitan.
“Sing penting ihlas, gak usah nggowo kepentingan opo – opo,” katanya enteng.
Kali ini, ditengah hiruk pikuk orang sedang menghadapi wabah Covid 19, Subagyo mendapat informasi dari warga setempat, ada anak penyandang Diffable yang butuh bantun kursi roda.
“Saya perintahkan Bhabinkamtibmas desa Pringgowirawan Bripka Surono SH mengecek kebenarannya,” tuturnya.
Mendapatkan info dari Bripka Surono, didapat kepastian seorang anak laki-laki penyandang difabel, cacat mental, sulit berkomunikasi, tidak dapat berjalan dan tidak memiliki orang tua, bernama Medison (17) warga Dusun Wedusan Desa Pringgowirawan Kec Sumberbaru Kab Jember.
“Segera saya berkoordinasi dengan semua pihak yang bisa membantu,” akunya.
Bersama Bripka Surono, relawan Yayasan Dana Sosial Al-Falah Jember dan Perangkat Desa Pringgowirawan, Segera mendatangi Medison sambil menyerahkan bantuan berupa 1(satu) unit Kursi Roda kepada Medison. Selasa (26/5/2020) pukul 11.30 wib.
“Maaf, anaknya kesulitan bicara. Senyumnya itu yang membuat kami makin terenyuh,” kata Subagyo.
Medison yang selama ini hidup bersama pamannya bernama Sutar, atas saran Yayasan Dana Sosial Al-Falah, berharap agar keluarganya bisa memberikan ijin di sekolahkan di sekolah khusus difable di wilayah Kec Patrang Kab Jember dan keluargapun sepakat.
Tambahan pula, AKP Subagyo bersama relawan Yayasan Dana Sosial Al-Falah juga berharap kepada perangkat desa Pringgowirawan, agar Medison dimasukan KK (Kartu Keluarga) milik Sutar, alamat Dusun Wedusan Desa Pringgowirawan Kec Sumberbaru.
“KK nya sedang diurus perangkat desa setempat,” katanya.
Keteladanan berbagi, diharapkannya dapat menggugah pihak lain yang memiliki kemampuan lebih.
“Kegiatan ini diharapkan membuka mata hati siapa saja untuk berempati, peduli dan mau berbagi terhadap kesusahan orang-orang yang ada di sekitar kita,” katanya.
AKP Subagyo juga berharap, kelak Medison bisa mandiri, tidak bergantung kepada orang lain.
“Selama ini Medison sangat tergantung kepada paman dan neneknya,” pungkasnya. (*)