Jember, Jempolindo.id – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Otonomi Daerah ke 29 Tahun 2025, dilaksanakan bersamaan, di Alun Alun Jember, pada Senin (05/05/2025) siang.
Hadir dalam upacara itu, Forkompinda Jember, Jajaran OPD, dan segenap insan pendidikan.

Bertindak selaku Komandan Upacara Kepala Sekolah SMPN 2 Mumbulsari Dudik Prasanto. Sedangkan sebagai cadangan, Kepala Sekolah SMPN 2 Puger Muradi.
Saat bertindak selaku pembina upacara, Bupati Jember Muhammad Fawait menyatakan, keduanya sengaja diperingati secara bersamaan, dalam rangka efisiensi.
“Tadi saya bisik bisik kepada sekda, kedepan jangan terlalu banyak upacara, ambil pokok pokoknya saja, misalnya hari kemerdekaan 17 Agustus,” katanya.
Meski dalam nuansa efisiensi, namun Gus Fawait tetap memberikan perhatian khusus, untuk pengembangan pendidikan.
“Karena, untuk menangani permasalahan yang ada, seperti kemiskinan, pintu masuknya adalah dunia pendidikan,” tegasnya.
Karenanya, Gus Fawait memberikan kepastian, perhatiannya terhadap dunia pendidikan, yang anggarannya dialokasikan melalui APBD.
“Insyaallah, anggaran dunia pendidikan yang terbesar, di sepanjang sejarah Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Wujud kepeduliannya kepada dunia pendidikan, sejak dilantik sebagai Bupati Jember, Gus Fawait konsern terhadap dunia pendidikan.
“Bahkan, saat saya mengikuti retret, yang saya panggil pertama adalah Kepala Dinas Pendidikan, untuk menerbitkan Surat Edaran, agar kalau murid libur, guru juga libur,” katanya.
Absensi kehadiran guru, saat murid libur, Gus Fawait meminta agar tidak dipersulit.
“Jika bisa dilakukan dari rumah. Kalau ada yang mempersulit, lapor saja melalui Wadul Gus’e,” tegasnya.
Perhatiannya terhadap guru, juga akan diberikan melalui bentuk pelatihan guru agama.
“Mungkin selama ini belum ada pelatihan guru agama, kami akan berikan,” tandasnya.
Semangat pemberdayaan dunia pendidikan, juga diwujudkan dalam kebijakan pemberian beasiswa kepada 20000 anak anak sekolah.
“Bukan hanya biaya sekolahnya, tapi kami juga akan memberikan biaya hidup Rp 500 ribu, untuk masing masing penerima manfaat,” tegasnya.
Filosofi Otonomi Daerah
Pada kesempatan itu, Bupati Jember juga mengingatkan bahwa Filosofi Otonomi Daerah (Desentralisasi), adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak berbelit belit.
“Sebagai bentuk dari semangat itu, kami punya program Wadul Gus’e, untuk mempercepat layanan masyarakat. Sehingga, masyarakat yang punya keluhan, bisa langsung ditangani,” ujarnya.
Pembangunan Pendidikan Adalah Tanggung Jawab Bersama
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Drs Hadi Mulyono, peringatan Hardiknas 2025, mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Bagi Semua”.
“Ini menunjukkan bahwa pembangunan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama,” jelasnya.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, saat melakukan efisiensi, namun dunia pendidikan malah mendapatkan porsi lebih besar, khususnya pembangunan sarana dan prasarana sekolah.
“Seperti yang disampaikan Bupati, juga ada peningkatan kompetensi pendidik,” katanya.
Pada APBD Kabupaten Jember 2025, terdapat alokasi peningkatan kompetensi bagi Guru PAI (Pendidikan Agama Islam), dengan harapan dapat memotivasi para guru, kepala sekolah.
“Lebih dari Rp 46 milyar, alokasi dunia pendidikan, yang itu lebih besar dari anggaran sebelumnya,” katanya.
Menanggapi pernyataan Bupati Jember, yang ingin mengurangi kegiatan seremonial, Hadi Mulyono menegaskan bahwa untuk selanjutnya akan menyesuaikan.
“Ya itu kan semangat efisiensi, kita gak tahu apakah hardiknas juga akan ditiadakan, atau dengan cara yang le
bih sederhana. Kita akan menyesuaikan,”ujarnya. (Slmt)