22.7 C
East Java

3,5 Bulan PT Imasco Mandeg, DPRD Provinsi Jatim Bahas Bersama Bupati Jember 

Jember, Jempolindo.id – Dampak kerusakan jalan sepanjang 21 Km, dari Kecamatan Puger menuju Kecamatan Rambipuji, memicu protes masyarakat, sehingga menyebabkan  PT Imasco Asiatic, yang berada di Kecamatan Puger, mandeg tidak lagi berproduksi selama 3,5 bulan.

Untuk itu, Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, melakukan pembahasan bersama Bupati Jember Muhammad Fawait, bersama stakeholder terkait, di Pendopo Wahyawibawagraha, pada Jum’at (25/04/2025) siang.

Bupati Jember Muhammad Fawait, atau akrab disapa Gus Fawait, membenarkan bahwa ada pertemuan bersama Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur.

“Ya, barusan kami hanya sebagai tuan rumah, menyelenggarakan pertemuan bersama DPRD Provinsi Jawa Timur, untuk membahas pembangunan jalan (yang dilewati PT Imasco),” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, kata Gus Fawait membahas pembangunan Jalan, yang menjadi lintasan Truk PT Imasco Puger.

“Tadi juga melibatkan pihak PT Imasco, dan perwakilan masyarakat,” ujarnya.

Gus Fawait, dalam pertemuan menyampaikan bahwa di Kabupaten Jember, masih banyak jalan yang mengalami kerusakan.

“Tadi juga kami sampaikan, permasalahan jalan di Kabupaten Jember, yang masih dibahas bersama,” katanya.

Dampak dari rusaknya jalan itu, telah menyebabkan protes masyarakat, yang membuat PT Imasco tidak lagi bisa berproduksi. Untuk selanjutnya, hasil pembahasan dalam pertemuan itu, menjadi masukan bagi Pemkab Jember.

“Insyaallah, nanti kami tindak lanjuti,” tandasnya.

Komitmen DPRD Provinsi Jawa Timur

Usai pertemuan bersama Bupati Jember, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur H Satib, kepada media ini menjelaskan bahwa kehadirannya di Pendopo Wahyawibawagraha, dalam rangka melakukan pembahasan keberadaan PT Imasco.

“Terutama terkait dengan infrastruktur jalan, yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

Polisi Gerindra itu, menjelaskan bahwa melalui pembahasan bersama itu, bertujuan untuk mengetahui permasalahan, terkait dengan keberadaan PT Imasco.

“Jangan sampai, nanti terjadi penolakan masyarakat, yang hanya akan merugikan,” katanya.

Seperti, berkembangnya salam paham, dengan adanya jumlah tonase truk pengangkut material PT Imasco.

“Sebenarnya kan bukan soal berapa tonase, walaupun 50 ton, tetapi sumbu truk nya memadai, ya gak masalah,” ujarnya.

Penyamaan presepsi ini, kata Satib perlu dilakukan, sehingga iklim investasi di Kabupaten Jember tidak terganggu.

“Karena Kabupaten Jember, juga membutuhkan peningkatan PAD,” katanya.

Untuk itu, perlu diperjelas kewenangan masing-masing, antara Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Jember.

“Kalau memang diperlukan, nanti akan ditindak lanjuti dengan pembahasan antara Pemprov Jatim dan Pemkab Jember,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Satib menyampaikan bahwa Kabupaten Jember mendapatkan khusus dari Provinsi Jawa Timur.

“Terutama dalam upaya menanggulangi adanya disparitas, kesenjangan masyarakat Jember,” tegasnya.

Operasional PT Imasco 3,5 Bulan Mandeg

Sejak terjadi penolakan masyarakat, akibat rusaknya jalan, sepanjang Puger – Rambipuji, praktik operasional PT Imasco mandeg selama 3,5 bulan.

“Tentu mandegnya operasional PT Imasco ini menyebabkan kami mengalami kerugian,” kata Fendi, legal manager PT Imasco Asiatic Pager.

Karenanya, Fendi mengapresiasi pertemuan bersama DPRD Provinsi Jawa Timur dan Bupati Jember.

“Dengan adanya dengar pendapat ini, kami berharap akan ada titik temu,” ujarnya.

Jika PT Imasco tidak segera operasi, ada sekitar 3400 karyawan yang nasibnya bergantung pada perusahaan semen ini.

“Meskipun kami tetap berkomitmen untuk memberikan hak hak karyawan, seperti pada saat lebaran kemarin, ya kami berikan hak karyawan, walaupun dalam keterbatasan,” ujarnya.

Mewakil PT Imasco, Fendi sependapat dengan Bupati Jember, yang ingin tercipta iklim investasi yang sehat.

“Seperti yang disampaikan Gus Bupati tadi, bahwa kemiskinan di Jember masih menduduki peringkat ke dua se Jawa Timur. Terutama di wilayah Jember selatan,” ucapnya.

Dalam upaya mencari solusi, menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi PT Imasco, Fendi berharap ada pembahasan lanjutan.

“Tadi kan hanya dengan pendapat ya, nanti kami harap ada pertemuan lanjutan, untuk mencari solusi terbaik,” tandasnya.

Tanggapan Tokoh Masyarakat

Pegiat Aliansi Pemerhati  dan Pengguna Jalan Kabupaten Jember, Kholilurrahman, yang selama ini konsern mengkritisi kondisi jalan di Wilayah Jember Selatan, turut mengapresiasi pertemuan itu.

“Ya, kami berterimakasih telah difasilitasi , baik oleh Pemprov Jatim, DPRD Jatim, maupun Pemkab Jember, dalam pertemuan ini,” katanya.

Terlebih, pertemuan itu membahas masalah pembangunan jalan, yang selama ini diperjuangkan nya.

“Saya kira ini adalah langkah yang tepat, kami bisa menyampaikan kepada DPRD Provinsi Jawa Timur, terkait dengan permasalahan yang ada,” ujarnya.

Selanjutnya, inventarisasi masalah yang sudah dilakukan oleh DPRD Provinsi Jawa Timur, dapat kiranya ditindaklanjuti, dengan kebijakan yang lebih serius.

“Ini kan upaya inventarisasi masalah, berikutnya kami harap ada solusi yang lebih konkrit,” katanya.

Kholilurrahman menyampaikan rasa terimakasihnya atas pengecoran jalan, sepanjang 500 meter, yang telah dilaksanakan oleh PT Imasco Puger, di Desa Kasiyan Timur Puger.

“Semoga kedepannya, bis memberi kontribusi, pengawasan dan fasilitas jalan , yang sesuai dengan trayek, mobilisasi angkutan, baik bahan baku maupun hasil produksinya,” tutupnya.(Slmt)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img