21.3 C
East Java

100 Hari Kerja Bupati Jember, Ada Program Wadul Guse 

Loading

Jember, Jempolindo.id Meski tidak ada aturan tentang 100 hari kerja, namun Bupati Jember Muhammad Fawait, telah bertekad mengoptimalkan 100 hari kerja, terhitung sejak dilantik, untuk mengabdikan dirinya sebagai pelayan masyarakat.

Saat Pers Conference, dihadapan awak media, Gus Fawait, menyampaikan program kerjanya, di Kantor Pemkab Jember, Senin (10/03/2025) malam.

Tampak mendampingi Bupati Jember, diantaranya Ketua DPRD Kabupaten Jember Ahmad Halim, Jajaran OPD terkait, serta tim ahli.

Retribusi Pasar

Setelah mengikuti retret, yang digelar Mendagri, di Magelang, sebelum memasuki Pendopo Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Gus Fawait terlebih dahulu Gus Fawait mengunjungi pedagang Pasar Tanjung.

“Sebelumnya saya mendengar bahwa retribusi pasar naik 100 persen hingga 130 persen. Karenanya, saya telah menandatangani Perkada (Peraturan Kepala Daerah), untuk menurunkan retribusi pasar hingga 100 persen,” paparnya.

Hari Kerja Guru

Guru, menurut Gus Fawait juga manusia, yang berhak mendapatkan perlakuan yang adil.

“Karenanya, kami ingin agar jika murid libur, guru juga ikut libur,” ujarnya.

Birokrasi Sebagai Pelayan

Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, Gus Fawait memastikan seluruh OPD di jajaran Pemkab Jember, menjalankan fungsi, sebagai mana mestinya.

“Untuk itu, kami akan selenggarakan apel ASN setiap hari Senin,” katanya.

Apel Kendaraan Dinas

Apel kendaraan dinas yang telah dilakukannya, kata Gus Fawait untuk memastikan kesiapan asset, diantaranya kendaraan operasional.

“Kesiapan SDM, juga harus didukung dengan kesiapan operasional lainnya,” ujarnya

“Termasuk apakah perlu pengadaan baru, atau cukup sewa saja, seperti yang dilakukan Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

Pengajuan Pahlawan Nasional KH Ahmad Siddiq dan Letkol Moh Seruji

Selama ini, dua sosok yang berjasa dalam perjuangan merebut kemerdekaan, yakni KH Ahmad Siddiq dan Letkol Moh Seruji, dianggap layak untuk mendapatkan predikat pahlawan.

Namun, perjuangan panjang masyarakat Jember yang telah dilakukan, masih tersendat.

“Untuk itu, kami juga akan menindak lanjuti usulan tersebut,” katanya.

Sikapi Masalah Non ASN

Pada kesempatan itu, Bupati Jember Muhammad Fawait, menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan banyak keluhan, terkait masalah Pegawai Non ASN, yang belum mendapatkan hak hak nya.

“Untuk itu, kami membentuk Satgas percepatan penanganan Non ASN, yang dikomandani Kepala Inspektorat Pemkab Jember (Ratno Cahyo Sembodo),” katanya.

Bupati Jember berharap agar tim percepatan itu dapat bersinergi dengan Pansus Non ASN DPRD kabupaten Jember.

“Kita hargai teman teman DPRD Jember, yang juga sedang membentuk Pansus Non ASN,” katanya.

Melalui Tim Percepatan itu, Gus Fawait berharap hak hak Non ASN, sudah dapat dicairkan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Saya berharap, kalau bisa sebelum Idul Fitri hak Non ASN sudah bisa terbayar,” katanya.

Menjaga Inflasi

Sebagai Kepal Daerah, Gus Fawait juga merasa perlu untuk membangun sinergisitas dengan pemerintah pusat, termasuk diantaranya upaya menjaga stabilitas inflasi.

“Walaupun, berdasarkan data yang ada, inflasi di era Presiden Prabowo paling stabil,” ujarnya.

Honor Posyandu

Tersendatnya honor posyandu, yang sejak Nopember 2024 belum terbayar, juga menjadi perhatian. Karenanya, Gus Fawait meminta agar honor kader posyandu dapat segera dicairkan, melalui mekanisme yang ada.

“Tidak perlu menyalahkan pemerintah sebelumnya, tapi kita cari solusi,” ujarnya.

Sukseskan Program Ketahanan Pangan

Pemkab Jember, juga berkomitmen menjaga dan mensukseskan program ketahanan pangan, dengan meminta penggilingan padi, memberikan 20 persen agar dibeli Bulog.

Hari Kerja Nakes dan Labkesda

Sama halnya dengan guru, Tenaga Kesehatan (Nakes) juga tak luput dari perhatiannya, agar mendapatkan perlakuan yang layak.

“Kami sudah terbitkan surat edaran, untuk mengatur hari kerja nakes dan lapkesda, mereka juga punya keluarga. Mereka juga meminta 5 hari kerja,” katanya.

Wadul Guse

Sebagai Bupati Jember, Gus Fawait menyatakan keinginannya untuk lebih dekat dengan masyarakat.

“Kami menyiapkan program Wadul Guse,” katanya.

Melalui program itu, semua lapisan masyarakat dapat menyampaikan kritik, saran, atau informasi lainnya, yang perlu segera ditanggulangi.

“Selanjutnya, untuk program program yang lain akan kami umumkan, setiap Senin jam 8 malam, tempat menyesuaikan,” tutupnya. (Slmt)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img