15.5 C
East Java

100 Hari Kerja Gus Fawait, Sebagai Bupati Jember dan Pesan Gubernur Jawa Timur 

Loading

Jember, Jempolindo.id100 Hari kerja, Bupati Jember Muhammad Fawait, pastikan masyarakat Jember dapat terlayani dengan baik.

Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember, menyampaikan pernyataan itu usai serah terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jember masa jabatan 2025-2030, bertempat di Gedung DPRD Jember, pada Kamis (06/03/2025).

Baca juga: Bupati Jember Muhammad Fawait Pastikan Kendaraan Operasional Digunakan Untuk Pelayanan Masyarakat 

Acara itu dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan seluruh jajaran Anggota DPRD kabupaten Jember beserta Forkopimda.

“Ya tidak ada strategi khusus pada 100 hari kerja pertama, itu kan hanya kebiasaan saja, yang pasti masyarakat harus terlayani dengan baik,” paparnya.

“Apalagi, sejak pertama hari kerja, pak Djoko (Wabup Jember Djoko Susanto) sudah turun ke pasar, dan sejumlah OPD,” imbuhnya.

Selanjutnya, Pasangan Gus Fawait – Djoko Susanto ini, baru akan berfikir soal perubahan APBD 2025, atau pembahasan APBD 2026, untuk menyelaraskan dengan program pemerintah provinsi Jawa Timur dan pusat.

“Kami tegak lurus, merah putih, termasuk penanganan MBG (Makan Bergizi Gratis),” tegasnya.

Anggaran MBG, sepenuhnya ditangani Pemerintah Pusat, hanya saja, jika Pemerintah Daerah sudi membangun dapur, malah akan menambah PAD.

“Karena, dapurnya akan disewa oleh MBG,” ujarnya.

Target Hari Kerja Penanganan Kesehatan

Dalam menjalankan program Universal Health Coverage (UHC), agar dapat melayani semua masyarakat Jember, bukan hanya di Rumah Sakit di Jember, melainkan di seluruh Indonesia, maka Gus Fawait menjelaskan masih akan melaunching.

“Tenang aja, tunggu dulu nanti saya akan jelaskan pada saat launching, kalau dijelaskan sekarang kan tidak kejutan,” ujarnya.

Pendidikan Jadi Prioritas

Urusan peningkatan dunia pendidikan, menurut Bupati Jember menjadi skala prioritas.

“Untuk itu, kami akan membangun gedung sekolah, untuk meningkatkan dunia pendidikan,” katanya.

Masalah Non ASN

Karut marut penanganan masalah Non ASN di Kabupaten Jember, Bupati Jember menyatakan menghargai Pansus Non ASN, yang kini sedang dilakukan oleh DRPD Kabupaten Jember.

“Kita hargai teman teman pansus, untuk membahas permasalahan tersebut,” ujarnya.

Pengisian Jabatan

Untuk mengisi jabatan, yang mengalami kekosongan jabatan, Bupati Jember menunjuk Pelaksanaan Tugas (Plt), diantaranya Direktur RS dr Soebandi, dan beberapa OPD lainnya.

“Itu untuk mengisi kekosongan jabatan,” tandasnya.

Pesan Gubernur Jawa Timur

Usai menyaksikan serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa serah terima jabatan di Kabupaten Jember, merupakan hari ke 14.

“Kami harus berbagi dengan Wagu, sekretaris Daerah, dan Asisten, untuk melakukan serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati se Jawa Timur,” ujarnya.

Dalam serah terima jabatan itu, kata Khofifah senantiasa berpesan, agar Kepala Daerah dalam menyusun RPJMD, selaras dengan Provinsi dan RPJMN.

“Sementara ini, penyusunan RPJMD provinsi masih belum, targetnya 6 bulan, tapi kami minta sama kawan kawan pemprov, untuk menyelesaikannya dalam 3 bulan,” tegasnya.

Indikator Kemajuan

Khofifah memiliki perhatian khusus terhadap jargon Jember Baru Jember Maju, dan Sejahtera, yang menurutnya harus memiliki acuan yang jelas.

“Kata maju ini seringkali diucapkan, tetapi indikatornya apa ?,” ujarnya.

Salah satu indikator adalah IPM diatas 80 persen, pertumbuhan ekonomi minimal 9, dan tingkat Kemiskinan 2 persen.

“Itu haru menjadi target bersama, kabupaten, provinsi dan pusat,” katanya.

Indikator itu harus menjadi acuan dalam membuat kebijakan strategis, yang tertuang dalam RPJMD dan RKPD.

“Yang nantinya akan dituangkan didalam RAPBD,” ujarnya.

Misi utama Bupati Jember, kata Khofifah adalah peningkatan kualitas SDM, yang merupakan Asta cita ke 4.

“Yakni pendidikannya, kesehatannya, science dan teknologinya, yang salah satunya melalui kebijakan MBG,” katanya.

MBG, menurut Khofifah merupakan kebijakan penting, yang harus disukseskan bersama, untuk kepentingan kesehatan anak anak, lansia dan ibu hamil.

Kebijakan itu juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kabupaten Jember, Khofifah menyebut, jika ada 500 Dapur MBG di Kabupaten Jember, maka akan ada 750 miliar perputaran uang di Kabupaten Jember.

Bahas Dengan Kementerian

Terlebih, dalam penanganan Kemiskinan, Kabupaten Malang dan Jember menjadi daerah yang perlu perhatian khusus.

“Untuk itu, kami masih akan membahas dengan Mensos, Menteri ATR/BPN, Mendes dan Menkop,” katanya.

Program dengan Mensos, akan membahas berdirinya Sekolah Rakyat, untuk keluarga miskin.

“Kami minta 40 unit, 38 disediakan kabupaten, dan 2 disiapkan oleh Pemprov,” ujarnya.

Pembahasan dengan Menteri ATR, berkaitan dengan kepastian tata ruang, yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan.

“Dengan Menteri Desa dan Menkop, kami akan bahas kepastian koperasi merah putih, apakah harus koperasi baru, atau bisa menggunakan yang sudah ada,” pungkasnya. (Slmt)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img