Jember, Jempolindo.id – Maraknya peredaran Narkoba dan miras di Kabupaten Jember, sejumlah tokoh dan ulama yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Jember (MPJ), telah bersepakat memeranginya.
Sayangnya, pasca pertemuan dengan Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama, pada minggu pertama Februari, dikabarkan KH. Hamid Hasbullah pengasuh pesantren Al Azhar dan Ustad Umar Sekretaris LPAI Jember, telah mendapatkan intimidasi dan teror.
Seperti penuturan Sekretaris LPAI Jember Ustad Umar, yang mengaku telah mendapatkan ancaman verbal, melalui jaringan selulernya.
“Sepulang dari sowan ke Gus Firjaun (Wabup Jember), saya mendapatkan telp dari orang tak dikenal, yang mengancam keselamatan saya dan keluarga,” ujarnya.
Pelaku teror itu mengatakan bahwa sudah mengetahui identitas Ustadz Umar dan keluarga.
“Mereka minta tidak tebang pilih, kalau tebang pilih, maka saya akan didatangi 40 hingga 60 preman,” ujarnya.
Menyikapi aksi teror itu, sejumlah tokoh berkumpul, di kediaman KH Hamid Hasbullah, pada Selasa (18/02/2025).
Hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya Mas Jono Wasinudin ketua Cabang PSHT Jember, Yek Imam dari Rumah Aspirasi Jember (RAJE), Ustad Khoirul Hadi Ibnu Katsir, Ustad Umar (sekjen LPAI) dan KH Hamid Hasbullah.
Dalam pertemuan tersebut, MPJ mengaku kecewa atas janji aparat kepolisian dan juga Pemkab Jember, dalam hal ini Satpol PP yang tidak serius memberantas peredaran narkoba dan miras di Jember.
“Sampai saat ini, kami belum melihat adanya gerakan tersebut, kalaupun toh ada, hanya sebagian, dan ironisnya kami malah mendapat teror,” ujar Yek Imam.
Pihaknya berharap, intimidasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan gerakan MPJ ini, dijadikan signal oleh aparat kepolisian, bahwa pengedar miras berani melakukan perlawanan.
“Kami berharap, aparat kepolisian bisa menangkap sinyal dari kejadian ini, dimana menjadikan Jember Zero Miras, rupanya ada ‘perlawanan’, dan kami menunggu janji dari Kapolres Jember,” tegas.
PSHT Cabang Jember Siap Kawal Perangi Narkoba
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, anggota MPJ melakukan penjagaan dan pengamanan terhadap anggotanya yang diintimidasi, salah satunya di Pondok Pesantren Al Azhar yang ada di Kelurahan Kranjingan Sumbersari Jember.
Termasuk kesiapan Pengurus PSHT Cabang Jember, yang menegaskan siap membantu mengawal anggota MPJ, yang terintimidasi.
“Kami pengurus ranting PSHT Sumbersari, siap dibutukan kapanpun, untuk menjaga pesantren, jika memang intimidasi dan teror yang dilakukan oknum tersebut, yang akan mengerahkan 40 sampai 60 premannya benar-benar dilakukan,” tandasnya.
Pertemuan Dengan Kapolres Jember
Sebelumnya, pada awal Februari 2025, MPJ bersama Fuad Ahsan wakil ketua DPRD Jember, KH Syadid Jauhari Kencong yang juga pengurus PBNU, Dr Abdul Haris M.Ag ketua MUI Jember serta elemen masyarakat lainnya, bertandang ke Kapolres Jember.
Saat itu, Kapolres Jember menyatakan sepakat untuk memberantas peredaran narkoba dan miras di Jember.
Bahkan dalam pertemuan tersebut, Kapolres berjanji akan melakukan operasi miras dalam kurun waktu seminggu, namun hingga pekan ketiga di bulan Februari, MPJ belum melihat dan mendengar kabar operasi tersebut. (MMT)
- Penulis:Redaksi
- Editor: Miftahul Rachman