Jember, Jempolindo.id – KPU Jember menggelar Debat Publik Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Jember, di Restauran Sari Utama Kaliwates, pada Sabtu (26/10/2024) malam.
Debat Publik itu diikuti oleh Paslon Bupati dan Wakil Bupati Jember Hendy Siswanto – KH MB Firjaun Barlaman Nomor Urut 1 dan Muhammad Fawait – Djoko Susanto nomor urut 2.
Menurut Komisioner KPU Jember Devisi Parmas Andi Wasis, debat sesi pertama itu telah berlangsung sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
“Kami merasa senang, karena debat publik ini telah berjalan tepat waktu, yang diikuti oleh kedua Paslon,” ujarnya.
Secara keseluruhan, debat berjalan aman, tanpa kendala berarti, karena masing masing peserta debat mematuhi aturan yang telah disepakati.
“Kalaupun ada yel yel, tetapi masih relatif terkendali,” katanya.
Debat Perdana Hendy Pamer Program
Usai melaksanakan debat publik, Paslon 01 Hendy Siswanto mengaku mendapatkan pengalaman baru atas terselenggaranya debat.
“Ini pengalaman baru, kalau dulu (2019) debat kan dilaksanakan di Surabaya, kali ini di Jember. Dulu dalam suasana covid, kali ini tidak, jadi agak bebas, lebih ramai,” katanya.
Pada sesi tanya jawab, Hendy bertanya kepada Paslon 02, tentang hubungannya Kopi dengan kesehatan, sebagai bentuk upaya alternatif untuk menjaga kesehatan.
“Nanti kita akan tunjukkan ya, bagaimana mengeksplore kopi hubungannya dengan kesehatan,” katanya.
Terlebih, Jember merupakan pusat produksi kopi dan kakao, bahkan di Jember terdapat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
“ini adalah added value dari produk kopi, yang dapat digunakan untuk kesehatan. Teman teman Unej punya hasil penelitiannya,” ujarnya.
Terkait dengan Paslon 02 Muhammad Fawait yang membawa bawa nama Presiden RI Prabowo Subianto dalam narasinya, Hendy mengatakan bahwa dirimu juga mendukung Prabowo sebagai Presiden RI.
“Beliau kan presiden saya juga, saya cinta dong,” ujarnya.
Program Prabowo Subianto diantaranya tentang pemenuhan kebutuhan dasar, yang menurut Hendy sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar bagi masyarakat.
“Tetapi nendangnya bagaimana kita menyiapkan ketahanan pangan,” ujarnya.
Pelayanan dasar lainnya, yang sudah dilakukan Hendy dan Gus Firjaun selama memimpin Jember, periode 2015-2024, telah menjalankan program J Pasti Keren.
“Meski ada kesan kesana kemari karena Pilkada, tetapi layanan kesehatan untuk masyarakat masih berjalan dengan baik,” katanya.
Ditanya alasan Hendy mencalonkan kembali sebagai Bupati Jember, dia menjelaskan bahwa pereodisasi jabatannya hanya berjalan 3,5 tahun, dipotong Pandemi covid-19 selama 1 tahun.
“Ibarat sholat magrib masih kurang satu raka’at, kami bersama Gus Firjaun hanya menjalankan pemerintahan selama 2 tahun,” katanya.
Tetapi selama memerintah Jember, Hendy mengatakan bahwa pembangunan di Jember sudah berjalan dengan baik, bahkan pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 7 persen.
“Tetapi masih ada pekerjaan yang masih tersisa, diantaranya pembangunan Alun alun, pusat pemerintahan, bandara lalu, jalan tol, maka ijin kami akan lanjutkan, supaya pilot nya benar,” tandasnya.
Terkait dengan eksplorasi Gunung dan Gumuk, Hendy menjelaskan harus ada pemberitahuan regulasi, untuk mempermudah pengelolaan gunung dan Gumuk yang lebih berorientasi pada penyelamatan lingkungan.
“Yang baru kita garap hanya Gunung Sadeng, untuk Gumuk yang kecil masih belum,” ujarnya.
Gus Fawait Angkat Isu Kemiskinan, Stunting dan Pengangguran
Dalam narasinya yang berapi api, Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait, menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan, pengangguran dan stunting di Kabupaten Jember masih tinggi.
“Semua kami sampaikan dengan data, kalau tadi kami sempat dibantah, namun tidak menggunakan data,” katanya.
Saat berdebat, kata Gus Fawait malah mendapatkan ilmu baru, yakni hubungan kopi dengan kesehatan.
“Tapi kalau selama ini petani kopi tidak mendapatkan pupuk bersubsidi, maka nanti kami akan sediakan pupuk bersubsidi untuk petani kopi,” katanya.
Meski kopi juga bisa ditingkatkan pemberdayaannya, namun Rumah Sakit juga harus dibangun, sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan.
“Karena menurut tim ahli kedokteran kami, kopi tidak bisa menyembuhkan penyakit juga,” sindirnya.
Membangun Jember, kata Gus Fawait tidak cukup dengan mengandalkan APBD, maka perlu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
“Kalau presidennya ketua umum kami, dan saya dengan pak Djoko menjadi Bupati Jember, maka anggaran dari pusat insyaallah akan lebih besar, untuk membangun Jember lebih baik lagi,” katanya.
Untuk membangun Jember, Pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto memiliki program jangka pendek, menengah dan panjang.
“Untuk jangka pendeknya kita punya program subsidi pupuk dari Pemkab,” katanya.
Selanjutnya, harus dibangun juga infrastruktur jalan, bandara udara jangan sampai mati seperti sekarang. Penambahan ruas jalan untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
“Hari ini penambahan ruas jalan lebih kecil dibanding dengan penamahan jumlah kendaraan, makanya macet dimana mana,” tegasnya.
Tentang pelayanan kesehatan, menurut Gus Fawait sudah menggunakan anggaran trilyunan rupiah, namun angka stunting, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi.
“Kata Pak Djoko tadi, blonjone gak tepak iki. Maka pelayanan kesehatan tidak hanya gratis di Jember, tetapi juga di Indonesia, dengan menggunakan UHC,” Katanya.
Jika sistem UHC dapat berjalan, maka pasien happy, tenaga kesehatan happy dan Rumah Sakitnya hidup.
“Kalau yang seperti sekarang, saya dapat info rumah sakitnya sudah ngap ngapan nih, utangnya banyak, dan nakesnya untuk japelnya bisa terancam tidak terbayar,” tegasnya.
Untuk pembangunan jalan tol di kabupaten Jember, Gus Fawait menyebut perlu ahli yang mumpuni, untuk dapat merealisasikan pembangunan jalan tol.
“Kami punya ahli tata ruang, pak Djoko yang sudah punya program untuk menambah ruas jalan dengan menggandeng Kabupaten sebelah, Pemerintah Provinsi dan Pusat,” katanya.
Termasuk rencana membuka Bandara Udara yang tanahnya milik PTPN XII, menurut Gus Fawait akan lebih gampang bernegosiasi dengan BUMN, dibanding dengan milik private.
“Itu akan lebih mudah diselesaikan, apalagi Presidennya Pak Prabowo, Gubernurnya Bu Khofifah dan Bupatinya saya dan Pak Djoko,” ujarnya.
Dengan mengaktifkan bandara udara, maka akan membuka ruang investasi datang ke Jember, sehingga dapat membuka kesempatan membangun sektor riil.
“Maka dapat menanggulangi kemiskinan, dan membuka kesempatan bekerja, untuk mengurangi pengangguran,” ujarnya.
Termasuk juga peningkatan sektor pariwisata, kata Gus Fawait, Kabupaten Jember memiliki banyak potensi wisata, diantaranya laut, alam, religi dan sektor pariwisata lainnya.
“Ciri sebuah daerah dikatakan maju jika pariwisatanya, karenanya jika Jember pariwisatanya maju, maka akan maju dengan peningkatan sektor pariwisata,” pungkasnya. (Slmt)