TK Al Amin Jember Gelar Seminar Parenting, Bertajuk Mengenali Kepribadian, Potensi dan Kecerdasan Sang Buah Hati

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ TK Al Amin Gelar Seminar Parenting, Bertajuk “Mengenali Kepribadian, Potensi dan Kecerdasan Sang Buah Hati”, yang berlangsung di Gedung TK Al Amin Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, pada Sabtu (27/07/2024) siang

Kegiatan itu diikuti oleh 60 peserta, terdiri dari Wali Murid TK Al Amin, menghadirkan Nara sumber Konsultan Pendidikan Anak Usia Dini dan Intelligence analyst Dinar Brainly.

Audience cukup antusias mengikuti seminar itu, karena pembahasan dan kemasan yang menarik.

Dinar menjelaskan bahwa seminar parenting bertujuan memberikan edukasi kepada orang tua sebagai lini penyanggah utama pondasi pendidikan anak.

“Mengingat banyaknya sistem pola asuh yang kurang tepat sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan perilaku dan serta kepribadian yang sampai hari ini menjadi PR yang relatif sulit untuk diselesaikan,” paparnya.

Pendidikan anak itu, kata Dinar dimulai dari dalam rumah. Pembentukan karakter dan kepribadian itu sejatinya dimulai dari sejak usia 0-6 tahun.

“Stimulasi lingkungan yang paling sering berinteraksi dengannya (lingkungan dalam rumah) akan membentuk pola dan kepribadiannya di usia remaja bahkan dewasa. Tentunya hal ini peranan orang tua merupakan menjadi pernanan vital dalam pendidikan mereka,” ujarnya.

Anak berada di sekolah hanya kurang lebih 2 jam. Sedangkan selama 22 jam mereka bersekolah dirumah bersama kedua orang tuanya.

“Itu artinya baik dari sikap, perkataan, dan perilaku yang mereka dapatkan adalah perilaku orang yang paling sering dan intens berinteraksi dengan mereka yakni orang tuanya,” ungkap pria yang memiliki nama asli Dinar Thariq ini.

Pembahasan mulai klimaks tatkala berbicara tentang pemaksaan kehendak kehendak belajar pada anak.

Cara memetakan potensi, serta menemukan bakat yang mereka miliki sehingga anak sudah bisa diarahkan sejak dari dini.

“Inilah yang terjadi pada pendidikan anak-anak di eropa dan beberapa negara maju di asia. Bagaimana anak diarahkan sesuai dengan passion yang mereka miliki dari sejak usia dini. Mereka hanya di stimulasi untuk mengenal 1 atau 2 pelajaran sesuai bakatnya, mereka tidak mempelajari yang lain, itulah sebabnya disana banyak lahir orang-orang ahli dalam bidangnya,” katanya.

“Kebiasaan klasik dalam pendidikan kita adalah anak dipaksakan untuk mengetahui banyak hal, sehingga mereka tidak bisa menemukan potensi sebenarnya apa yang ada dalam dirinya.” imbuhnya.

Kepala sekolah TK Al Amin, Zaenab Al Mahdali juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini harus terus rutin dilakukan, karena memberikan wawasan kepada orang tua untuk tidak menuntut anaknya untuk bisa segala hal.

“Anak itu patut untuk ditemukan dan dicari peta potensinya sehingga nantinya orang tua bisa menciptakan sinergitas dengan gurunya agar lebih memaksimalkan bakat yang mereka miliki hingga menjadi keahlian di masa depannya,” ujar Zaenab.

Salah seorang audience bernama Evi juga mengaku kerap mendapatkan kesulitan saat mendidik anak dalam satu keluarga yang memiliki perbedaan dan karakteristik yang sangat jauh.

“Anak saya yang lahir dari satu rahim memiliki perbedaan yang ada dalam dirinya, baik karakter, kecerdasan serta kepribadian. Terkadang itu yang menjadi kesulitan bagi kami (orang tua),” katanya.

Menurut Evi, melalui kegiatan semacam Seminar Parenting diharapkan orang tua lebih mudah dalam mendeteksi, menstimulasi serta mengarahkan putra-putrinya kedepannya.

“Sehingga berkesinambungan dengan tujuan program yang pemerintah gencarkan, yakni merdeka belajar,” pungkasnya (rilis)

Table of Contents