Problem Tumbuh Kembang Di Jember Masih Tinggi 

Pemkab Jember Bangun Sinergi Tangani Stunting

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama PT Protelindo, serta Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, melaunching program Wes Wayahe Peduli Problem Tumbuh Kembang (PTK) atau Stunting, bertempat di Pendopo Kantor Desa Sumber Pakem, Kecamatan Sumberjambe, pada Jum’at (29/9/2023).

Problem Tumbuh Kembang
Launching Program Wis Wayahe Peduli Problem Tumbuh Kembang

Giat tersebut diikuti secara luring dan daring oleh beberapa desa, diantaranya Desa Silo Kecamatan Silo, Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi, Desa Karang Kedawung Kecamatan Mumbulsari , Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang, Desa Tanjung Rejo Kecamatan Wuluhan, Desa Grenden Kecamatan Puger, Desa Ngampel Rejo Kecamatan Jombang dan Desa Padomasan Kecamatan Jombang.

Dalam kesempatan itu, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, dalam hal ini diwakili Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman, mengatakan, giat tersebut merupakan program nasional dan perdana yang digelar di Kabupaten Jember.

“Ini menjadi satu pertanda baik bahwa Jember pertama kali, mengadakan program nasional bersama PT Protelindo,” ujar Gus Firjaun, sapaan akrab Wabub Jember.

Dengan digelarnya program yang diawali dari Kabupaten Jember itu, kata Gus Firjaun, bisa memotivasi kabupaten yang lain.

“Mudah -mudahan Jember bisa menjadi pionir, dan menjadi contoh bagi Kabupaten yang lainnya,” katanya.

Selain itu, kata Gus Firjaun, yang mendasari terselenggaranya giat penurunan stunting sesuai arahan presiden tersebut, mengacu pada peraturan pemerintah.

“Tentang percepatan penurunan stunting atau problem tumbuh kembang (PTK). di Indonesia telah tertuang dalam peraturan presiden nomor 72 Tahun 2021,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gus Firjaun mengatakan, bahwa persoalan problem tumbuh kembang itu, merupakan program prioritas.

“Problem tumbuh kembang ini, bukan hanya sekedar masalah kesehatan belaka, namun hal ini menyangkut hak dasar setiap manusia untuk hidup sehat di manapun mereka terlahir,” ungkapnya.

Gus Firjaun menambahkan, bahwa dalam upaya penurunan kasus problem tumbuh kembang atau stunting, diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak. Sinergi, kolaborasi, dan kerjasama antara segenap jajaran yang ada.

“Dari organisasi perangkat daerah, lembaga, atau organisasi masyarakat, pihak swasta, serta komponen masyarakat yang lainnya,” tegasnya.

Gus Firjaun menjelaskan, kasus Stunting atau PTK di kecamatan Sumberjambe dinilai masih relatif tinggi.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan kabupaten Jember, Desa Sumberpakem, kecamatan Sumberjambe, masih memiliki tingkat prevalensi yang tinggi,” jelasnya.

Hal itu, kata Gus Firjaun, sesuai data operasi timbang bulan Februari 2023 sebanyak 85 balita atau 19,72 persen mengalami stunting atau PTK.

Kemudian, di bulan berikutnya, kasus tersebut ada penurunan, namun kata Gus Firjaun angka penurunan nya tidak sebegitu banyak.

“Sedangkan, operasi timbang bulan Agustus 2023, prevalensi PTK sebesar 19,04 persen, yaitu 79 balita. Jadi mengalami penurunan akan tetapi belum signifikan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, kata Gus Firjaun, Pemerintah Kabupaten Jember, berkolaborasi bersama stakeholder yang ada, terus melakukan upaya mengentas kasus Stunting tersebut.

“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jember, melalui kolaborasi antara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) provinsi Jawa Timur, dengan Protelindo melakukan upaya penurunan kasus PTK di Kabupaten Jember, ” pungkasnya. (AS/MR)

Table of Contents