Dinas Pariwisata Jember Bergerak Cepat Koordinasikan Pengembangan Wisata Nanggelan

Loading

Jember _ Jempolindo.id_ Pantai Wisata Nanggelan, merupakan salah satu potensi wisata Bahari, yang terletak di Desa Curahnongko Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, yang memiliki keindahan alam eksotis.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Dukung Pembangunan Bandealit 

Salah satu potensi yang sudah dikenal hingga mancanegara, diantaranya sumber mata air tawar, yang berada disekitar pantai.

Menindak lanjuti kebijakan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, untuk mengembangkan potensi wisata di Kabupaten Jember, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, maka Kepala Disparbud Jember Bambang Rudianto bersama Kepala BPBD Jember Widodo dan Balai TNMB, telah berkoordinasi.

“Kami telah melakukan koordinasi bersama, untuk menindak lanjuti rencana pengembangan wisata pesisir Pantai Nanggelan,” ujar Bambang Rudianto, kepada media ini melalui WhatsApp. Kamis (07/09/2023).

Berdasarkan hasil rakor bersama itu, kata Bambang Rudianto, ditargetkan Minggu depan, sudah ada MoU antara Bupati Jember dengan Kepala Balai TNMB.

“Selanjutnya akan dibahas perihal peningkatan sarpras jalan, parkir, toilet, tempat kuliner, souvenir dan UMKM,” ujarnya.

Jempolindo _ Harapan Masyarakat 

Menuju Pantai Nanggelan, menempuh sekira 1,5 jam perjalanan dari Kota Jember, menuju arah selatan.

Terdapat dua jalur transportasi menuju kawasan pantai ini. Biasanya, Wisatawan melalui Desa Curahnongko dengan menempuh jalan setapak, atau melalui Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, juga harus melalui jalan yang cukup menantang.

Jempolindo
Tokoh masyarakat Desa Curahnongko Karyadi

Menurut Kepala BumDes Curahnongko, Karyadi, jika melalui Desa Curahnongko, jalannya masih setapak.

“Jika musim kering, masih bisa dilalui dengan sepeda motor, namun kalau musim hujan, harus dengan jalan kaki, melalui jalan terjal,” ujarnya.

Jempolindo
Tokoh Masyarakat Nanggelan Jumadi

Menurut Tokoh Masyarakat Dusun Ungkalan Jumadi, berdasarkan pengalamannya selama mengantarkan turis asing, jalan menuju Pantai Nanggelan dapat ditempuh dengan sepeda motor.

“Karena jalannya belum mungkin dilalui mobil,” ujar Jumadi.

Para wisatawan yang ingin berkunjung, kata Jumadi juga masih harus memasuki lokasi hutan, selama 30 menit.

“Setelah sampai di dusun Nanggelan, kami siapkan tempat parkir,” Ujarnya.

Jumadi mengklaim, setidaknya terdapat 200 Wisatawan asal Perancis, yang berkunjung dalam setiap tahunnya.

“Mereka kadang hanya tinggal beberapa jam saja, untuk menikmati suasana alam Nanggelan, tetapi ada juga yang menginap,” ujarnya.

Jika ingin menginap, menurut Jumadi bisa mendirikan tenda untuk berkemah, atau ada juga yang tinggal di rumah penduduk.

“Kami juga menyiapkan menu, masakan khas daerah Nanggelan,” katanya.

Suasana Pantai Nanggelan, kata Jumadi memang memiliki pesona dan daya tarik, yang mengundang wisatawan.

“Suasana masih alami, jauh dari kebisingan, sehingga membuat para wisatawan betah dan kerasan,” katanya.

Memang diakui Jumadi, bahwa kurangnya infrastruktur serta sarana pendukung lainnya, masih belum ada.

“Karenanya, kalau memang pemerintah daerah berkenan membangun kawasan ini, kami masyarakat Nanggelan sudah barang tentu merasa berterimakasih,” ujarnya.

Pria itu berharap, dengan adanya rencana pengembangan wisata itu, akan turut membuka kawasan Nanggelan, yang selama masih terisolir.

“Untuk membuka akses jalan saja, kami bersama warga harus bergotong royong. Semoga saja rencana pemerintah, bisa segera terwujud,” ujarnya penuh harap. (Anas/MR)