Jember_ Jempolindo.id _ Merespon penetapan perubahan Dapil (Daerah Pemilihan) Kabupaten Jember, pada Pemilu 2024, Partai Golkar Jember menerima dengan catatan, sedangkan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tidak menyoal.
Baca juga: Pesan Bupati Jember Saat KPU Jember Sosialisasi Perubahan Dapil
Perubahan Dapil itu telah disosialisasikan KPU Jember, di sebuah hotel, pada Sabtu (18/03/2023) siang.

Melalui Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jember Dima Akhyar, SH menyatakan bahwa pada dasarnya Partai Golkar Jember menerima penetapan perubahan Dapil, dari semula 6 Dapil menjadi 7 Dapil.
“Ini kan sudah menjadi ketetapan, bagaimanapun, kami sebagai peserta pemilu harus tunduk patuh pada peraturan yang telah disepakati,” ujarnya.
Namun, Alumni Fakultas Hukum Universitas Jember itu, mengakui sebenarnya lebih bersepakat pada opsi kedua, yang ditawarkan KPU.
“Yakni tanpa perubahan Dapil, jadi mestinya dapilnya tetap 6 saja, yang berubah hanya daerah cakupan kecamatan dan alokasi kursi DPRD saja,” ungkapnya.
Perubahan Dapil itu, kata Dima akan berdampak pada proyeksi Partai Politik, yang selama ini sudah melakukan agenda pemenangan di setiap Dapil.
“Tentu perubahan dapil berpengaruh, meski kami tetap harus siap menghadapi,” tegasnya.
Seperti diketahui, Partai Golkar Jember telah mentargetkan perolehan 6 Kursi Anggota DPRD Jember, pada Pemilu 2024 mendatang.
Jempolindo _ PKN Menerima
Sedangkan menurut Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kabupaten Jember Novi Kusuma SH, perubahan dapil yang sudah ditetapkan melalui PKPU No 3 tahun 2023, dinilainya tidak masalah.

“Kami bisa menerima. Seperti kebanyakan partai politik lainnya, saya kira juga menerima,” Ujarnya.
Menurut Koordinator LBH Bolo Syaif itu, perubahan dapil itu tidak terlalu berdampak pada upaya perolehan kursi Anggota DPRD Jember.
“Terlebih kami memang merupakan Partai baru, tentu tinggal menyesuaikan diri dengan ketetapan dapil yang ada,” tandasnya.
Novi juga berkeyakinan bahwa PKN akan menjadi Partai Politik yang bisa memberikan harapan baru bagi Warga Kabupaten Jember.
“Kami yakin, PKN akan menjawab tantangan politik, bagi Warga Kabupaten Jember,” tandasnya.
Selebihnya, Novi berharap penyelenggara pemilu, yakni KPU Jember dan Bawaslu Jember mempersiapkan diri secara optimal.
“Karena, pekerjaan penyelenggara akan cukup berat harus melayani 300 pemilih setiap TPS,” katanya.
Perjalanan Pemilu 2024, menurut Novi bertumpu pada kesiapan penyelenggara yang profesional, akuntable, partisipatoris dan terhindar dari segala bentuk korupsi.
“Namun, kami yakin melihat para komisioner penyelenggara pemilu yang masih muda – muda, tentu lebih energik. Sehingga pemilu mendatang dapat berlangsung sesuai harapan masyakarat Jember, ” pungkasnya. (Gito)