Jember – Wuluhan – Jempolindo.id – Perbaikan Sabuk Gunung Manggar yang ada di kaki Gunung Manggar di wilayah perhutani, di desa Glundengan, kecamatan Wuluhan, masih menunggu kajian lebih lanjut. Pasalnya, diduga terdapat lemahnya pengelolaan hutan, seperti terjadinya penambangan emas liar.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa timur wilayah Jember – Bondowoso Didik Triswantara, di sela sela acara rakor komisi B DPRD provinsi Jawa Timur, di desa Glundengan kecamatan Wuluhan kabupaten Jember, pada hari Jum’at (18/11/2022)
Menurut keterangan Didik kepada sejumlah awak media, sebelum mengambil tindakan perbaikan pihaknya akan mempelajari terlebih dulu, seperti apa pengelolaan kawasan perhutani di kawasan Wuluhan.
“Maksudnya apakah ada tindakan dari pengelola wilayah perhutani, yang ada di wilayah Wuluhan, yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pengelolaan lahan hutan yang semestinya,” bebernya
“Karna penanganan ini menyangkut kewenangan, baik kewenangan pemerintah kabupaten Jember maupun kewenangan pemerintahan provinsi Jawa timur,” imbuhnya.
Dengan adanya kejadian rusaknya sabuk gunung, Didik juga meminta kepada masyarakat dan jajaran pengelola hutan, agar memanfaatkan lahan hutan, secara arif dan bijaksana.
“Agar lahan hutan yang ada ini, bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, baik di musim kering maupun di musim penghujan,” harapnya.
Didik berharap, semoga dengan adanya kejadian ini, dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak,.
“Agar hati hati dalam memperlakukan lahan di wilayah yang ada di wilayah perhutani,” katanya.
Sedangkan di tempat terpisah, Sukatno tokoh masyarakat Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan, di ketahui (19/11/2022), wilayah perhutani yang ada di daerah Wuluhan tersebut, tepatnya di Gunung Manggar beberapa waktu lalu sempat ramai dengan adanya aktivitas penambangan emas liar.
“Diduga selain di sebabkan lebatnya hujan, yang cukup deras, lubang bekas aksi penambangan liar, mungkin juga menjadi salah satu penyebab putusnya sabuk gunung tersebut,” ungkapnya. (Gito)