19.2 C
East Java

Teman Pria Mahasiswi Unej Yang Meninggal Bukan Aparat 

Loading

Jember – jempolindo.id – Sempat dikabarkan sebelumnya teman pria Mahasiswi Unej (Universitas Jember) berinisial PP (20) yang meninggal, adalah seorang aparat. Menurut keterangan sumber media ini, pria berinisial OK (30) itu berprofesi swasta, asal Warga Malang.

Mahasiswi Unej Dikabarkan Meninggal Penyebabnya Masih Misterius 

Awalnya, OK berkenalan dengan PP, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember, sumber media ini, menyebut OK adalah warga asal Kecamatan Panti yang mengikuti ibunya, di Malang, kebetulan pulang ke Jember, bersamaan dengan selamatan almarhum neneknya.

Ok sudah mengenal PP melalui aplikasi online perkenalan, sudah sejak sebulan lalu. Hanya saja, memang baru pertama kali bertemu.

Menurut teman korban, berinisial A, saat di Jember, OK menghubungi PP, lalu mereka berdua bertemu, setelah diantar A.

Belum diketahui penyebabnya, sepulang bertemu OK, PP mengalami pingsan hingga meninggal, pada pada Sabtu (10/09/2022).

Melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian PP.

Ipda Bagus Dwi Setyawan, mengatakan sudah memeriksa sejumlah orang saksi.

“Jumlah saksi yang kita periksa sebanyak 7 orang, dan ditambah orang tua korban jadi 8 orang. Untuk sementara kami masih melakukan secara intensif kepada para saksi tersebut untuk mencari titik terang. Bagaimana kronologisnya,” kata Bagus saat dikonfirmasi di Mapolres Jember, Selasa (13/9/2022).

Polisi juga telah melakukan proses autopsi pada jenazah korban, baik tubuh bagian luar maupun organ bagian dalam korban.

“Saat ini kami masih melakukan serangkaian upaya penyelidikan. Dengan salah satunya kita melakukan (proses) autopsi pemeriksaan (bagian tubuh) luar, maupun autopsi bagian tubuh luar,” kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan.

Menurut Bagus, hasil autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan.

Hanya saja pemeriksaan organ dalam, karena di beberapa organ tubuh korban ini, ada beberapa kejanggalan, sehingga dilakukan pemeriksaan penunjang. .

“Yaitu pemeriksaan patologi anatomi dengan melakukan pemeriksaan uji lab terhadap beberapa organ vital, salah satunya jantung maupun pankreasnya,” ungkapnya.

Untuk pemeriksaan patologi anatomi, lanjutnya, dilakukan di RSD dr.Soebandi.

“Kemudian untuk uji sampel organ (bagian dalam), salah satunya juga di bagian lambung. Kami (lakukan) pemeriksaan lab forensik di Polda Jatim, dan hasilnya belum keluar. Kita masih menunggu,” ucapnya.

Terkait hasil pemeriksaan itu, kata Bagus, polisi belum berani menyimpulkan.

“Karena dari dokter sendiri belum menyimpulkan, masih menunggu masih lab. Bisa diduga 2 akibat, yakni memang ada riwayat penyakit ataupun dari faktor eksternal,” katanya.

Bagus juga menambahkan, dalam proses autopsi pada jenazah korban. Polisi juga memeriksa kondisi fisik korban.

“Sudah kita periksa juga, korban tidak sedang hamil. Cuma memang dari beberapa kesaksian teman korban. Menyebutkan seminggu terakhir, korban mengeluh dan mengalami pusing maupun agak pucat. Juga sesak nafas,” ujarnya.

Selain itu, Polisi juga melakukan proses penyelidikan, dengan mengecek kamera CCTV di lokasi tempat antara korban dan teman prianya bertemu, dan lokasi lain.

Untuk pemeriksaan lainnya, bukti- bukti para saksi, baik itu saksi teman korban, saksi teman kuliah maupun kos, termasuk saksi teman, pada saat terakhir bersama dengan korban.

“Kami juga melakukan pengecekan secara teknologi, memeriksa (kamera) cctv maupun bukti elektronik yang lain,” tandasnya. (Fit)

Table of Contents

Loading

Jember – jempolindo.id – Sempat dikabarkan sebelumnya teman pria Mahasiswi Unej (Universitas Jember) berinisial PP (20) yang meninggal, adalah seorang aparat. Menurut keterangan sumber media ini, pria berinisial OK (30) itu berprofesi swasta, asal Warga Malang.

Mahasiswi Unej Dikabarkan Meninggal Penyebabnya Masih Misterius 

Awalnya, OK berkenalan dengan PP, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember, sumber media ini, menyebut OK adalah warga asal Kecamatan Panti yang mengikuti ibunya, di Malang, kebetulan pulang ke Jember, bersamaan dengan selamatan almarhum neneknya.

Ok sudah mengenal PP melalui aplikasi online perkenalan, sudah sejak sebulan lalu. Hanya saja, memang baru pertama kali bertemu.

Menurut teman korban, berinisial A, saat di Jember, OK menghubungi PP, lalu mereka berdua bertemu, setelah diantar A.

Belum diketahui penyebabnya, sepulang bertemu OK, PP mengalami pingsan hingga meninggal, pada pada Sabtu (10/09/2022).

Melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian PP.

Ipda Bagus Dwi Setyawan, mengatakan sudah memeriksa sejumlah orang saksi.

“Jumlah saksi yang kita periksa sebanyak 7 orang, dan ditambah orang tua korban jadi 8 orang. Untuk sementara kami masih melakukan secara intensif kepada para saksi tersebut untuk mencari titik terang. Bagaimana kronologisnya,” kata Bagus saat dikonfirmasi di Mapolres Jember, Selasa (13/9/2022).

Polisi juga telah melakukan proses autopsi pada jenazah korban, baik tubuh bagian luar maupun organ bagian dalam korban.

“Saat ini kami masih melakukan serangkaian upaya penyelidikan. Dengan salah satunya kita melakukan (proses) autopsi pemeriksaan (bagian tubuh) luar, maupun autopsi bagian tubuh luar,” kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan.

Menurut Bagus, hasil autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan.

Hanya saja pemeriksaan organ dalam, karena di beberapa organ tubuh korban ini, ada beberapa kejanggalan, sehingga dilakukan pemeriksaan penunjang. .

“Yaitu pemeriksaan patologi anatomi dengan melakukan pemeriksaan uji lab terhadap beberapa organ vital, salah satunya jantung maupun pankreasnya,” ungkapnya.

Untuk pemeriksaan patologi anatomi, lanjutnya, dilakukan di RSD dr.Soebandi.

“Kemudian untuk uji sampel organ (bagian dalam), salah satunya juga di bagian lambung. Kami (lakukan) pemeriksaan lab forensik di Polda Jatim, dan hasilnya belum keluar. Kita masih menunggu,” ucapnya.

Terkait hasil pemeriksaan itu, kata Bagus, polisi belum berani menyimpulkan.

“Karena dari dokter sendiri belum menyimpulkan, masih menunggu masih lab. Bisa diduga 2 akibat, yakni memang ada riwayat penyakit ataupun dari faktor eksternal,” katanya.

Bagus juga menambahkan, dalam proses autopsi pada jenazah korban. Polisi juga memeriksa kondisi fisik korban.

“Sudah kita periksa juga, korban tidak sedang hamil. Cuma memang dari beberapa kesaksian teman korban. Menyebutkan seminggu terakhir, korban mengeluh dan mengalami pusing maupun agak pucat. Juga sesak nafas,” ujarnya.

Selain itu, Polisi juga melakukan proses penyelidikan, dengan mengecek kamera CCTV di lokasi tempat antara korban dan teman prianya bertemu, dan lokasi lain.

Untuk pemeriksaan lainnya, bukti- bukti para saksi, baik itu saksi teman korban, saksi teman kuliah maupun kos, termasuk saksi teman, pada saat terakhir bersama dengan korban.

“Kami juga melakukan pengecekan secara teknologi, memeriksa (kamera) cctv maupun bukti elektronik yang lain,” tandasnya. (Fit)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Berita Populer