LPPM-UB Teliti Kualitas Garam Malang Selatan 

Loading

Malang – Jempolindo.id – LPPM-UB (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya) telah menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Doktor Mengabdi (KKNT-DM) untuk melakukan kegiatan penelitian, diantaranya tentang kualitas garam yang dihasilkan dari desain rumah kristalisasi yang berbeda, survei pasar ceruk pada daerah Malang Selatan,  khususnya di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada Kamis, 23 Juli 2022.

LPPM-UB, Malang Selatan, kualitas garam
Kuliah Kerja Nyata Tematik Doktor Mengabdi (KKNT-DM) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)

Peserta KKNT-DM dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berjumlah enam mahasiswa tersebut dibawah bimbingan Andi Kurniawan yang sebelumnya telah mendampingi Kelompok Usaha Garam (Kugar) Bajul Mati Sejahtera, untuk memulai produksi garam di Pansela Kabupaten Malang.

Menurut Andi, KKNT-DM ini sedianya dilaksanakan selama 46 hari, terdiri dari bimbingan & persiapan 8 hari, pelaksanaan lapang 30 hari dan penyusunan laporan 8 hari.

“Kegiatan ini menjadi satu rangkaian dalam kegiatan Doktor Mengabdi dengan berkolaborasi antara hasil kolaborasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya melalui Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Brawijaya (PSPK-UB), Dinas Perikanan Kabupaten Malang, CV Nusantara Agro Mandiri, dan PT Kencana Tiara Gemilang,” papar Andi.

Lebih lanjut, Andi mengatakan Metode produksi garam dalam penelitian mahasiswa KKNT-DM menggunakan Greenhouse Salt Tunnel (GST) dengan memanfaatkan metode Continously Dinamic Mixing (CDM), yakni dengan memanfaatkan teknologi rumah kristalisasi garam yang dipadukan dengan metode pencampuran air secara bertahap. Penerapan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun, termasuk dalam musim penghujan.

“Hasil dari penelitian KKNT-DM lainnya terkait dengan survei pasar ceruk pada daerah Malang Selatan khususnya Kecamatan Gedangan, akan memberikana gambaran mengenai pasar berapa banyak kebutuhan konsumen beserta sebarannya yang bermanfaat untuk Kelompok Usaha Garam (Kugar) Bajul Mati Sejahtera,” ujarnya.

Selain itu, kata Andi diservikasi produk dari garam krosok (garam kasar) menjadi beberapa produk garam perikanan dan peternakan akan diinduksikan oleh mahasiswa/i peserta KKNT-DM.

“Peserta KKNT-DM juga terus berdikusi dengan stake holder terkait untuk mengembangkan ide terkait inisiasi dan pengkreasian produksi garam sebagai pengembangan konsep Integrated Coastal Edutourism (ICE) yang memadukan produksi garam dalam pengembangan ekowisata dan edukasi di Pansela Kabupaten Malang,” tutupnya. (Rilis)

Table of Contents