40 Ribu Anak Per Tahun Lahir di Jember

jempolido, jember, 40 ribu anak, lahir di jember
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo

Loading

Jember _ Jempolindo.id _  Estimasi berdasarkan jumlah penduduk Jember sebesar 2,6 juta jiwa, maka diperkirakan setiap tahun lahir 40 ribu anak lahir di Jember. Tingkat kelahiran anak yang tidak terkendali, maka dapat menjadi penyebab tingginya angka stunting di Kabupaten Jember.

jempolindo, jember, 40 ribu anak, lahir di jember
Kepalal BKKBN RI Hasto Wardoyo didampingi Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto
Baca juga : Bupati Jember Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting 

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepalal Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, ketika berkunjung ke Jember. Kunjungannya dalam rangka upaya penanganan tingginya angka stunting di Kabupaten Jember.

“Setiap satu juta penduduk, yang melahirkan sekitar 16 ribu, jadi kalau 2 juta sekitar 32 ribu. Kalau 2,6 juta sekita 40 ribu,” paparnya.

Tetapi dari 40 ribu ibu hamil, kata Wardoyo jika ditanya apakah akan melahirkan lagi.

“Jawabnya tidak. Tapi kalau ditanya apakah sampean KB, tidak juga. Yang menjawab ya hanya sepertiga,” tukasnya.

Karenanya diperlukan pengendalian tingkat kelahiran, melalui pemasangan kontrasepsi. Bisa menggunakan susuk, IUD, Kondom atau pil. Jika anaknya sudah banyak, dapat menggunakan steril.

“Kebetulan hari ini ada pemasangan susuk, dan alat kontrasepsi lainnya,” ujarnya, disela – sela kunjungannya di RSD dr Soebandi Jember.

Wardoyo menyebut tingkat kelahiran yang tidak terkendali, maka menjadi salah satu faktor penyumbang dari tingginya angka stunting.

“Nah, semua kita gratiskan. Alatnya ada, angaran untuk biaya pasangnya juga ada, semua sudah disediakan. Pak Bupati mendukung program itu. Insyaallah sukses,” ujarnya.

Jempolindo _ Makanan Bergizi

Pemasangan kontrasepsi yang baik, kata Wardoyo juga bermanfaat untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan penurunan kemisinan ekstrim.

“Kita punya program namanya PKBRS (Program Keluarga Berencana Rumah Sakit). Saya terima kasih, karena rumah sakit dr Soebandi sudah punya program, namanya PKBRS,” jelasnya.

Selanjutnya, sesuai dengan anjuran Presiden RI Joko Widodo, kata Wardoyo dianjurkan untuk konsumsi bayi tidak sekedar biskuit, karena kandungannya hanya karbohidrat.

“Nah arahan bapak presiden, memang arahan para ahli itu, protein hewani. Jadi telur atau ikan. Kemudian, beli produk lokal, kalau biskuit kan dari luar, tidak diproduksi di Jember,” tutupnya. (Gito)

Table of Contents