Respon Rektor Unej  Atas Dugaan Dosen Cabuli Keponakannya

Rektor Universitas Jember Dr Ir Iwan Taruna
Rektor Universitas Jember Dr Ir Iwan Taruna

Jember _ jempolindo.id_ Respon Rektor Unej atas dosen yang diduga cabuli keponakannya sendiri yang masih usia belia itu, melalui rekaman suara yang tersebar di media sosial, ditegaskan akan segera bentuk tim investigasi untuk menangani adanya perkara itu. Kamis (08/04/2021).

Meski Rektor Univeritas Negeri Jember Dr Ir Iwan Taruna  mengaku juga baru mendengar sekitar satu dua hari yang lalu bahwa ada laporan polisi terkait dengan adanya dugaan pencabulan kepada akan yang masih sekolah di SMA berinisial Nada  oleh terduga dosen Fisip Unej berinisial RH.

“sebagai manusia tentu kita  akan menggunakan  azas praduga tak bersalah,” katanya.

baca juga : https://jempolindo.id/2021/04/07/terduga-dosen-unej-cabuli-keponakannya/

Menurut Iwan, Unej memiliki pengalaman menangani kasus – kasus yang serupa yang sudah pernah dialami pada tahun – tahun sebelumnya. Apalagi Unej sudah punya Pusat Studi Gender (PsG) , Unej tentu akan proaktif dalam menangani kasus itu.

“Sambil menunggu hasil laporan polisi, kita sudah berkoordinasi dengan pihak – pihak yang lain, termasuk atasan yang bersangkutan dan pengumpulan bukti –bukti lainnya,” jelas Iwan.

lebih lanjut Iwan menegaskan, Unej juga merupakan salah satu lembaga yang diajak mereview Peraturan Menteri untuk membuat peraturan tentang penanganan kekerasan seksual di dalam kampus.

“Jadi kita tunggu permenya seperti apa, itu kan sebagai dasar ya, kalau kasus ini kan lebih cenderung ke disiplin pegawai,” tegas Iwan.

Oleh Karenanya, Iwan menyatakan besok Jum’at (09/04/2021) akan segera melakukan koordinasi dengan dekan Fisip Universitas  Jember sebagai atasan terduga pencabulan.

“kalau sanksi bisa sampai pemecatan itu,” katanya.

Iwan juga berpesan agar penyintas jangan takut untuk bersuara (speak up) dan melaporkan kepada PSG, pihaknya menegaskan setiap laporan pasti ditampung.

“Jangan takut, semua ada mekanismenya, laporan pasti ditampung,” tegas Iwan.

Seperti yang diberitakan jempol pada berita sebelumnya, kasus ini terkuak dari laporan Ibu Korban berinisial IR kepada polres Jember.  Bermula dari story  Instragram milik Nada yang mengesankan sedang terjadi sesuatu  yang menimpa Nada. Berdasakan pengakuan Nada, IR meminta pendampingan LBH Jentera, dan ditindask lanjuti LPM Imparsial Universitas Jember.

Diketahui, informasi perkembangan penanganan kasus  itu, Polres Jember  sedang melakukan gelar perkara atas adanya laporan kasus dugaan dosen yang telah melakukan kekerasan seksual kepada keponakannya sendiri, Kamis (08/04/2021).(*)

 

 

Table of Contents
Exit mobile version