Rendra: Menagih Keseriusan Pemkab Jember

jempolindo, jember, rendra, Pemkab Jember
Dr Rendra Wirawan

Loading

Jember _ Jempolindo.id _  Pengembangan sektor Ekonomi Kreatif, pariwisata dan kebudayaan, memerlukan keseriusan Pemkab Jember, dengan setidaknya memberikan landasan regulasi yang memadai. Pernyataan itu disampaikan Ketua UKM IKM Nusantara Provinsi Jawa Timur Dr Rendra Wirawan SE, saat seminar yang digelar HMI Komisariat Sastra Unej, di Aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Negeri Jember, pada Sabtu (17/06/2023) sore.

jempolindo, jember, rendra, Pemkab Jember

Seminar itu berlangsung bersamaan dengan Pelantikan Pengurus HMI Komisariat Sastra Unej, bertajuk “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Budaya Lokal dan Ekonomi Kreatif”, dengan menghadirkan Narasumber Pelaku Ekonomi Dr Rendra Wirawan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Herry Agustriono dan Pemerhati Budaya Miftahul Rachman.

Menurut Rendra, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendinamisir tumbuh kembangnya ekonomi kreatif.

“Namun, kami belum melihat adanya kecukupan regulasi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Jember,” paparnya.

Padahal, kata Rendra, menyitir data BPS Jatin 2018,  terdapat sekira 647.416  UMKM di Kabupaten Jember,  telah memberikan sumbangsih yang cukup bagi Produk Domestik Bruto (PDB).

“Sayangnya, hingga saat ini, Kabupaten Jember belum mempunyai Rencana Induk Ekonomi Kreatif Daerah,” ujarnya.

Sesuai dengan Perpres 142 Tahun 2018,Tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif Nasional, kata Rendra seharusnya Pemkab Jember segera menindak lanjuti, sebagai panduan dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Jember.

“Berpijak dari regulasi itu, maka akan terselesaikan beberapa hambatan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Ini rencana induk saja belum punya, kan gak bisa menyelesaikan permasalahan lainnya,” tegasnya.

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember itu juga menyayangkan ketidak hadiran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Herry Agustriono, pada acara Seminar yang digelar Pengurus HMI Komisariat Sastra Unej itu.

“Seharusnya Kepala Disparbud hadir sekarang, sehingga beberapa permasalahan dapat terkonfirmasi dengan baik,” ujarnya.

Alumni FIB Unej Askhabul Mukminin juga turut menyayangkan ketidak hadiran Kepala Disparbud Jember.

“Saya menyayangkan pak Herry tidak datang, ini kan menunjukkan bahwa pemkab Jember tidak serius,” katanya, usai memberikan kuliah tamu pada acara seminar itu.

Askhabul menilai seminar yang digelar Pengurus HMI Komisariat Unej itu, sangat penting untuk memberikan wawasan yang utuh tentang kepedulian Pemkab Jember terhadap pengembangan ekonomi kreatif dan kebudayaan di Kabupaten Jember.

“Secara pribadi saya kecewa, kalau perlu harusnya sudah dilayangkan mosi tidak percaya, supaya menjadi perhatian pemkab Jember,” tegasnya. (Gilang)

Table of Contents