Sigli_ Jempolindo.id _ Pj Bupati Pidie, Aceh, Wahyudi Adisiswanto, mengungkapkan bahwa daerah ini memerlukan pembangunan masjid besar sebagai simbol kota Santri
Dia berharap pemerintah pusat akan segera merealisasikannya, sesuai dengan pernyataan sebelumnya.
Wahyudi Adisiswanto menjelaskan, Pidie ini merupakan kota santri, di mana masjid besar diperlukan sebagai simbolnya.
“Namun, hingga saat ini, pembangunan belum dimulai.” ujarnya.
Sebenarnya, kata Wahyudi, Pidie telah memiliki masjid besar di pusat kota, yaitu masjid Al Falah. Namun, pembangunannya saat ini terhenti karena permasalahan tanah yang masih dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Dalam hal ini, pembangunan masjid Al Falah terhenti karena tanah tersebut belum sepenuhnya dialihkan ke Pemkab Pidie,” tambahnya.
Ia juga menyatakan, bahwa saat ini hanya menunggu political will dari Menteri BUMN, untuk menyerahkan tanah tersebut kepada masyarakat Pidie.
“Jika masalahnya adalah biaya, masyarakat Pidie bersedia mengumpulkan iuran secara bersama-sama untuk membangun masjid tersebut,” sebutnya.
Lebih lanjut, Wahyudi menyatakan bahwa status tanah harus dijelasikan dan diwakafkan kepada masyarakat Pidie, dan mereka tidak bergantung pada pemerintah untuk membangunnya.
“Selain itu, ada harapan baru dengan adanya rencana pembangunan mesjid Rumoh Geudong,” katanya.
Wahyudi mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjukkan minat dalam proyek ini, tetapi hingga sekarang belum ada kemajuan yang signifikan.
” Masyarakat Pidie masih menunggu untuk memiliki mesjid yang indah sebagai simbol Kabupaten Pidie,” tutupnya. (Gilang)