15.7 C
East Java

PPP Jember Gaet Pemilih Millenial Lewat TikTok

Loading

Jember – Jempolindo.id –  Menyadari jumlah pemilih pemula yang mencapai 40 % lebih, pada  Pemilu 2024 mendatang, PPP Jember mulai melancarkan strategi menggaet pemilih millenial melalui aplikasi smasrtphone seperti Startup Tik Tok. Hal itu diungkapkan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jember KH Muhammad Madini Farouq, saat acara pendidikan dan penguatan ideologi partai, Bertempat di Aula Hotel Bintang Mulya Jember, Minggu (23/10/2022).

jempolindo, jember, PPP Jember, Pemilih Millenial, Tik Tok
Keterangan: Giat Pendidikan Politik yang digelar DPC PPP Kabupaten Jember

Disela – sela acara pendidikan politik bagi para pengurus anak cabang (PAC), sekaligus melakukan kegiatan pengukuhan PAC baru, Gus Mamak, sapaan akrab Ketua DPC PPP Jember, menjelaskan menurut hasil survei paling banyak pemilih millenial atau Generasi Z.

“Sehingga kita menyapa dan datang kepada kelompok millenial. Untuk itu kita punya badan Otonom, yang khusus untuk mengarap pemilih millenial. Diantaranya GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah), AMK (Angkatan Muda Ka’bah), dan GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia),” kata Gus Mamak.

Ujung tombak untuk mendekati kaum millenial, kata Gus Mamak, aka memaksimalkan peranan 3 Banom PPP, yang akan mendapat tugas secara khusus. Untuk melakukan komunikasi dengan kelompok pemuda, atau memikirkan, bagaimana kaum millenial agar tertarik bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan. Selama ini, PPP dikenal identik sebagai partainya orang tua, untuk itu PPP memiliki sejumlah strategi khusus untuk menggaet pemilih pemula dari kalangan millenial,

“Bisa kita lihat dari anggota DPRD Jember Fraksi PPP. Itu adalah mereka rata-rata masih di bawah usia 40 tahun. Sehingga sebagai salah satu strategi, kita memanfaatkan aplikasi digital, termasuk juga memanfaatkan aplikasi TikTok,” ucapnya.

Untuk menindak lanjuti gagasan itu, Gus Mamak tampaknya tak tanggung-tanggung,  PPP juga perlu untuk melakukan lomba TikTok, dengan tema I Love PPP.

Meski harus adaptif terhadap perkembangan jaman, kata Gus Mamak, gerakan PPP tetap mengacu pada platform partai, karenanya menjadi perlu dilakukan pendidikan politik kepada seluruh jajaran kader partai.

“Kita kumpulkan pengurus PAC sekaligus pengukuhan yang baru. Ada orang-orang baru di PPP. Jadi harus dikenalkan dengan ideologi, dan sejarah berdirinya PPP. Agar lebih mengenal, karena jika tidak mengenal tidak sayang. Untuk menuju dan persiapan Pemilu 2024,” ujarnya.

Pengenalan itu, lanjut Gus Mamak,  diawali dengan sejarah PPP, yang ketika itu berdiri dari 4 fusi partai. Diantaranya, NU, Parmusi, Perti, dan PSII. Sehingga dapat dipahami, PPP merupakan wadah partai politik Islam di Indonesia. Dipahami juga dengan prinsip perjuangan di PPP.

“Termasuk juga visi dan misi PPP. Jadi ketika bergerak, menjadi pengurus PPP paham betul apa yang diperjuangkan,” imbuhnya.

Disinggung soal target kursi yang nantinya diraih dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Untuk tingkat DPRD Jember, ditargetkan meraih 10 kursi.

“Dari 5 kursi, kita ingin mencapai dan meraih 10 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. Perhitungannya, kami punya kursi di 5 Dapil. Maka dengan punya kursi ini, kita naikkan menjadi dua kursi. Ada Dapil yang kita masih kosong di Dapil 5. Kita harapkan, nanti bisa mencapai satu kursi. Kalau dihitung, kira-kita bisa mencapai 11 kursi. Tapi kita tetapkan target 10 kursi. Karena kebetulan nomor urut PPP adalah nomor 10. Karena apalagi disebutkan dalam Al Quran, Jadi 10 adalah angka yang sempurna,” ucapnya.

Kemudian terkait proses calon legislatif (caleg), Gus Mamak menambahkan, saat ini DPC PPP belum membuka kegiatan pendaftaran.

“Untuk pencalegan (pendaftaran caleg) belum dibuka, jadi untuk itu dilakukan setelah pendidikan ideologi dan pengukuhan PAC. Baru dilanjutkan, dengan acara berikut atau tahapan launching pendaftaran caleg,” katanya.

Untuk menggaet para caleg dari kalangan muda, Gus Mamak menyampaikan, pihaknya akan berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok-kelompok millenial.

“Apakah dari Organisasi kepemudaan, maupun juga dengan kelompok-kelompok yang berkumpul berdasarkan hobi. Ada kelompok sepeda motor misalnya, ataupun komunitas-komunitas. Untuk dicoba dirangkul. Bahkan juga kelompok mahasiswa. Agar tidak hanya menyuarakan lewat demo di jalanan, tapi masuk ke parlemen untuk merubah kebijakan itu melalui jalur parlemen. Termasuk kelompok-kelompok remaja masjid yang juga kita ajak. Untuk bersama-sama membesarkan PPP untuk jadi calegnya,” pungkasnya. (Fit)

Table of Contents
- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img