Pidie _ Jempolindo.id _ Memperhatikan nasib 185 manusia perahu, pengungsi Rohingya yang terdampar terdampar di pesisir Gampong Kuala Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto bertindak cepat.
Baca Juga : Pj Bupati Pidie Genjot Imunisasi Polio
Pengungsi Rohingnya yang terdampat pada Senin (26/12), terdiri dari 83 laki – laki, 70 wanita dan 32 anak – anak, semula ditempatkan di aula Desa Ujung Pie. Saat ini para imigran Rohingya ditempatkan di penampungan sementara, di Komplek Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Muara Tiga.
Pejabat (Pj) Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto saat di konfirmasi Jempolindo, Selasa (27/12) menyatakan, pihaknya akan mencari solusi untuk penempatan imigran Rohingya. Ada dua lokasi yang menjadi alternatif untuk menempatkan imigran Rohingya yaitu di gudang kerajinan yang belum digunakan. Kemudian ada ruang sekolah yang juga tidak dipakai dan rencana akan kita bersihkan untuk tempat tinggal sementara imigran Rohingya.
“Karena pada tanggal 3 Januari 2023, sekolah itu akan digunakan untuk aktivitas belajar dan mengajar, jadi mereka harus segera dipindahkan,” tuturnya.
Menurut Wahyudi, Pemkab Pidie akan berkordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk penangan yang lebih lanjut terhadap etnis Rohingya yang saat ini masih di KecamatanMuara Tiga.
“Karena ini merupakan persoalan internasional, jadi tidak bisa serta merta kita tangani sendiri, saat ini pihak UNCR dan IOM juga sudah berada di Pidie untuk menangani persoalan imigran Rohingya,” kata Wahyudi.
Informasi sementara, para pengungsi Rohingya yang mengalammi sakit ditangani oleh petugas kesehatan Puskesmas terdekat. Belum diketahui jumlah pengungsi yang sakit.
Mengingat seringnya gelombang pengungsi Rohingya, pemerintah setempat merasa perlu untuk berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait, agar tidak menimbulkan masalah di belakang hari. (#)