Pesan WhatsApp Orang Tua Pesilat Cilik Sukses PORA XIV Pidie. Isinya Mengaharukan

jempolindo, pidie, pora XIV, Pesilat Cilik, Pesan Whatsapp
Keterangan: Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto (latar belakang) bersama pesilat cilik

Loading

Pidie _ Jempolindo.id –  Ada kisah haru dibalik suksesnya perhelatan Pekan Olah Raga Aceh (PORA) XIV yang dilaksanakan di kabupaten Pidie. Para Atlit dan tim official dan masyarakat merasa bangga atas Keberhasilan Pidie keluar sebagai Juara Umum pada PORA XIV Pidie. Respon itu disampaikan melaui pesan WhatsApp, dari para orang tua 1000 pesilat cilik.

jempolindo, pidie, pora xiv, pesan whatsapp, pesilat cilik
Keterangan: Pesilat Cilik calon para pemimpin Aceh masa depan

Baca Juga : 1000 Pesilat Cilik Meriahkan Penutupan PORA XIV Pidie Tahun 2022 

Keberhasilan Pidie tersebut mengubah stigma sejumlah kabupaten kota lain yang sebelumnya sempat meragukan kesiapan Kabupaten Pidie sebagai tuan rumah dalam melaksanakan Pesta Olahraga empat tahunan di Aceh tersebut.

Berikut pesan para orang tua pesilat cilik, yang dikutip dari  Harian Nangroe :

=====================================================

Jam menunjukkan pukul 19:30, sambil menunggu azan sebagai persiapan shalat Isya. Tiba-tiba terdengar bunyi ringtone tanda pesan WhatsApp. Berikut isinya.

Kami dari masyarakat awam dipedalaman pidie mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Pj. Bupati Pidie atas kepercayaannya kepada anak kami untuk tampil pada event besar seperti PORA.

Dimana banyak event di kabupaten pidie sebelumnya kami datang hanya untuk menonton orang lain yang tampil tapi hari ini kami datang untuk nonton anak sendiri dan Kami Bangga. Dengan penuh air mata ketika melihat jurus tumbukan dan tangkisan diiringi goyangan bedera yg berwarna warni. –  Sambil menampilkan kode stiker menangis pada smiley di pesan WhatsApp –

Kami sekali lagi mengucapkan terimakasih bapak Pj. Bupati.

Engkau bukan orang Aceh apalagi orang Pidie, tapi engkau orang pertama yang memberikan kepercayaan kepada anak-anak kami.

Ketika banyak orang tidak percaya pada anaknya sendiri, tetapi engkau tetap menyemangati para anak-anak kami dan para pelatih untuk melatih. Dibawah terik matahari dan guyuran hujan sehingga anak-anak kami bisa tampil pada Event Opening Ceremony Pora XIV Pidie.

Abi Aneuk Tanyoe Tamoeng TV (Abi Anak Kita Masuk TV ). ujar salah satu orang tua 1000 pesilat cilik pada saat Opening Ceremony Pora.

Bapak Wahyudi, anak kami sekarang setelah ikut latihan silat, sudah banyak mengalami perubahan karakter, lebih mandiri dan disiplin. Biasanya makan harus kami suapin, tapi sekarang sudah tidak lagi. Begitu juga dengan mandi, dulu untuk mandi saja harus kami mandiin. Kemudian juga dengan mental, Alhamdulillah anak kami sudah banyak kawan, sudah banyak perubahan pada anak kami selama mereka belajar silat. Terus tanamkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan pada anak-anak kami.

Seterusnya pada Jam berikutnya, masuk pesan juga via WhatsApp, begini isinya.

Bapak Pj. Bupati, Kami tidak mengenal bapak dan bapak juga tidak mengenal kami, tapi berani memberi kesempatan kepada anak kami yg tidak pernah kami dapatkan selama ini.

Bapak Kami tidak minta imbalan apa-apa dari bapak, yang kami harapkan hanya satu bapak, yaitu setiap ada kegiatan di kota Pidie, jangan lupakan nak kami di perdalaman desa sana, yang cukup lama terabaikan oleh orang tua sendiri selama ini. 

Kepada Bapak pelatih, kami minta maaf apabila dalam setiap latihan banyak sikap anak kami yang tidak berkenan dan membuat bapak pelatih jenggel dan marah, maklum kami anak kampung yang jarang kurang ke kota.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak atas ilmunya yg telah di ajarkan kepada anak-anak kami dimana kami tidak dapat membalasnya selain hanya dengan doa di penghujung shalat kami.

Diakhir pesan ini, Kami kutip satu kata dari Pj. Bupati Pidie Bapak Wahyudi Adisiswanto, Silat mencari kawan Shalat mencari tuhan, terima kasih Pemimpin kami. Dari kami orang tua pesilat cilik.”

========================================================

Pesan WhatsApp dari warga Pidie itu, tentu tidaklah berlebihan. Pj Bupati Wahyudi Adisiswanto, yang juga merupakan pesilat itu  mengatakan bahwa 1000 pesilat cilik ini akan ada pembinaan lanjutan

Mereka akan disiapkan sebagai pemimpin, untuk menjadi penyambung lidah di sekolah masing-masing, dengan mengkampanyekan teman-temannya ikut berlatih Silat dan Shalat.

“Anak-anak pesilat ini akan disiapkan sebagai pemimpin ke depan, maka selesai PORA akan ada kelanjutan pembinaan bagi 1000 Pesilat Cilik, jadi ini belum selesai”. ujar Pj Bupati Pidie dalam sambutannya.

“Akan ada diantara 1000 pesilat cilik ini nantinya yang akan menjadi pemimpin, memimpin Pidie, Memimpin Aceh dan Memimpin Indonesia,” imbuhnya.

Guru Besar  salah satu perguruan silat itu mengungkapkan keyakinannya, kelak  akan muncul ratusan pemimpin yang akan memimpin Indonesia.

“Karena pemimpin yang layak memimpin negeri ini hanya butuh dua prasyarat yaitu pandai shalat dan pandai silat. Dan tetunya juga dengan kemuliaan yang dibangun beralaskan akhlakul karimah,” ujarnya.

Pesan Pj  Bupati Kepada 1000 Pesilat Cilik (jempolindo) 

Keikhlasan dalam beramal, kata Wahyudi  harus ditanamkan sejak dini kepada generasi Pidie. Ringan langkah, ringan tulang adalah pondasi utama menuju kesuksesan dan kejayaan.

“Jadi tanamkanlah Nilai Keihklasan kepada generasi Pidie sejak dini, InsyaAllah niat yang baik akan Allah mudahkan di setiap langkah dan gerak kita. Haqqul Yakin, karena ini janji Allah dalam Al-Qur’an,” tuturnya.

Secara organisasi IPSI Pidie, kata pria alumni  Universitas Jember itu,  akan terus mengembangkan pola-pola pembinaan silat, anak yang berprestasi di seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) nantinya akan diberdayakan menyusul nantinya SMP dan SMA.

“Untuk itu sejak dini harus dikenalkan pada ketulusan, dan hanya yang pandai shalat yang memahami hal ini. Rasa ketulusan karena sesungguhnya shalat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar. Tanamkanlah nasehat ini di sanubari 1000 pesilat cilik,” katanya.

Pemerintah Kabupaten  Pidie, menurut Wahyudi akan mulai memikirkan konsep beasiswa untuk kuliah anak-anak yang berprestasi tersebut.

Dalam berbagai kesempatan, Pj. Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto selalu mengatakan, bahwa ini hanya awal dalam perhelatan besar, berikutnya nanti 1000 pesilat ini adalah awal lahirnya ratusan pemimpin.

“Kita mulai dari anak-anak ini untuk kita persiapkan calon pemimpin masa depan. Untuk itu mari kita sama-sama bekerja bergandengan tangan mewujudkan cita-cita Pidie Mulia,” pungkasnya

Tak hanya sampai disitu, Pemerintah  Pidie juga sedang menggenjot konsep beasiswa untuk anak-anak Pidie, agar bisa melanjutkan Pendidikan sampai Perguruan Tinggi.

3 S Yang Menjadi Motivasi

Dalam kesempatan yang sama Wahyudi Adisiswanto juga menyampaikan ada tiga S (3S) yang menjadi target dalam perhelatan Pekan Olahraga (PORA) XIV Pidie yakni Sukses Venue, Sukses Penyelenggaraan dan Sukses Prestasi.

  1. Sukses Venue

Sukses Venue adalah sukses pembangunan, dimana pembangunan Venue untuk perhelatan event Pora XIV Pidie berhasil, dan bisa di fungsikan pada saat pertandingan. Dengan segala keterbatasan waktu, venue Pora bisa difungsikan oleh Atlit walaupun tidak selesai 100%.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembangunan Venue sebelumnya hampir tidak bisa digunakan pada event PORA XIV Pidie terlepas dari berbagai problematika yang terjadi sebelum Wahyudi Adisiswanto dilantik sebagai Pj. Bupati Pidie, Alhamdulillah berkat kerja keras dan keuletan, Allah memudahkan segala urusan pada pengerjaan Venue-venue Pora. Sehingga Venue-venue tersebut bisa difungsikan pada perlombaan.

  1. Sukses Penyelenggaraan

Masyarakat Aceh tentu tahu bahwa di internal pemerintahan ada problem yang terjadi. Terlepas dari itu, Wahyudi Adisiswanto pelan-pelan menyusun work plain agar penyelenggaraan dan penutupan PORA berjalan sukses.

1000 pesilat cilik yang tampil pada pembukaan PORA mampu menggetarkan Pj. Gubernur Aceh Ahmad Marzuki, Wakil Ketua Umum I Bidang Pembinaan Prestasi KONI Pusat, Mayjen TNI (Pur) Surwano, Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf, Wakapolda Aceh Brigjen Pol. Drs. Syamsul Bahri, M. M, Ketua DPRA Saiful Bahri, Pejabat Forkopimda Kabupaten Pidie dan undangan lainnya.

hal ini terlihat dari mimik wajah para tamu dan undangan yang bersorak riang sambil bertepuk tangan melihat penampilan apik 1000 pesilat cilik. Amatan Redaksi seluruh tamu dan undangan merasa merinding dengan tampilan 1000 pesilat cilik pada pembukaan dan penutupan PORA XIV Pidie.

Alam pun ikut menyukseskan pembukaan pesta Olahraga Empat tahunan ini. Langit mendung semenjak subuh hingga siang, Alhamdulillah hujan turun setelah penampilan apit 1000 pesilat cilik. Ini menandakan bahwa niat yang tulus, akan membawa keberkahan dan keberuntungan. Luruskan niat dalam setiap Langkat dan gerak.

  1. Sukses Prestasi

Kontingen tuan rumah Pidie berhasil keluar sebagai juara umum dalam Pekan Olah Raga Aceh (PORA) ke-XIV yang berlangsung mulai 10-22 Desember 2022. Tuan rumah Pidie keluar sebagai juara umum setelah berhasil mengumpulkan 120 medali emas, 76 Perak dan 92 Perunggu.

Ini membuktikan bahwa rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang selama ini dipupuk mampu membawa tuan rumah Pidie keluar sebagai juara umum pada PORA XIV . Sama rasa sama rata inilah kunci utama kami menjalankan pemerintahan Pidie saat ini.

Akhirnya,  keraguan berbagai pihak terhadap Kabupaten Pidie,  sebagai tuan rumah pada perhelatan PORA terbantahkan dengan sendirinya. Meskipun keraguan tersebut adalah sebagai bentuk kewajaran, pasalnya pembangunan sarana olahraga bergengsi tersebut baru dimulai pada pertengahan 2022 sementara kegiatan harus dilangsungkan pada akhir tahun 2022. (MR)