Pemuda Tisnogambar Terbunuh Akibat Pengeroyokan

jempolindo, jember, tisnogambar, pengeryokan
Keterangan: Suasana di rumah duka

Jember _ Balung _ Jempolindo.id _ Perkelahian yang menyebabkan terbunuhnya seorang pemuda bernama Ahmadi (18) Warga Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, masih menyisakan duka. Keluarga korban menduga Ahmadi terbunuh akibat pengeroyokan

Baca Juga: Geger, Video Penganiayaan Siswa SMP Negeri Jombang 
Keterangan: Hanan, ayah dari saksi korban

Berdasarkan keterangan Hanan (54), warga dusun Siraan Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari, kepada media ini menuturkan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di Desa Curahlele Kecamatan Balung,  pada sekira hari Sabtu (3/12/2022).

“Kalau melihat kondisi tubuh korban, sepertinya Almarhum (Ahmadi) sudah dikeroyok oleh banyak orang. Pelakunya gak mungkin hanya tiga,” kata Hanan.

Hanan adalah orang tua dari Sohehudin (22), teman akrab dari korban, yang sama-sama ikut kegiatan kesenian di Desa Rowotamtu.

“Menurut penuturan anak saya (Sohehudin), sebenarnya pada saat terjadinya perkelahian, anak saya sempat melerai,” kata Hanan.

Merasa turut prihatin dengan kejadian itu, berusaha mencari penyebab kematian korban.

“Saya sudah tanya sama dokter yang menanganinya. Korban mengalami patah tulang rahang dan tulang belakang kepalnya juga remuk,” tuturnya.

Kini, tiga  pelaku pengeroyokan itu, kata Hanan sudah ditangani polisi.

“Tapi menurut saya, ya tidak hanya tiga orang, itu lebih dari tiga orang,” tuturnya.

Kecurigaan serupa juga disampaikan, tokoh masyarakat Desa Tisnogambar Syamsul Arifin, yang mengaku mendapatkan informasi, bahwa pelaku pengeroyokan itu tidak hanya tiga orang.

“Saya mendengar diluaran. kalau pelakunya lebih dari tiga orang, sekitar 5 orang. Agar adil, kan semuanya juga harus ditangkap, bukan hanya tiga orang,” ujarnya.

Pada saat media ini bertandang ke rumah duka, Khotimah (65) adalah nenek korban, mengatakan bahwa cucunya sebenarnya sudah setahun belakangan bekerja di Bali.

“jadi kuli bangunan, gak tahu kok pulag,” kata nenek Khotimah.

Keterangan: Khotimah (65), Nenek Korban

Seingat Khotimah, sehari sebelum hari naas itu, Ahmadi dijemput oleh dua orang temannya.

“Saya tidak kenal siapa orang,” katanya dalam bahasa Madura.

Mendapati cucu kesayangannya kini sudah meningal dunia, Khotimah meminta kepada aparat penegak hukum, untuk berlaku adil.

“Saya tidak terima, hutang nyawa dibayar nyawa,” tandas Nenek itu.

Sementara, Ibu korban, Srihandayani terlihat masih sangat syok. Merasa tidak terima, karena kematian putranya yang diperlukan aniaya.

“Saya tidak terima, saya mohon keadilan,” ujarnya.

Menurut keterangan Kapolsek Balung AKP Sunarto, saat dihubungi melalui phone selulernya mengatakan, bahwa pelaku   telah diamankan oleh Polsek Balung, pada hari  Rabu (7/12/2022).

Sementara, belum ada keterangan lebih lanjut, seputar penanganan kasus pembunuhan itu. (Gito)

Table of Contents
Exit mobile version