Momen Langka Mantan Bupati dan Bupati Jember Jagongan. Djalal: Saya Beri Spirit Keberanian, Hendy: Saya Wajib Lanjutkan

Loading

Jember – Jempolindo.idSebuah momen langka, saat Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU bertandang di kawasan Wisata Agro Kita, milik mantan Bupati Jember Ir H MZA DJalal, di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, pada Minggu (06/11/2022) pagi.

Wajib Nonton: 

MZA DJalal tampak menyambut hangat Kehadiran Bupati Jember Hendy Siswanto, beserta rombongannya.

Keduanya tampak berbincang akrab, membahas seputar perkembangan Kabupaten Jember.

MZA DJalal adalah Bupati Jember ke-17 yang memimpin sejak 23 Juli 2005, selama dua periode, hingga tahun 2015. Ia merupakan bupati pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum.

Kini, dirinya melakukan kegiatan, mengisi kehidupannya sehari – hari dengan membangun sebuah kawasan Wisata Agro.

“Aktivitas saya sekarang sama seperti pada umumnya rakyat biasa,” tuturnya, kepada sejumlah wartawan yang mewawancarainya.

Senyampang masih diberi kesempatan untuk hidup, kata Djalal, dirinya mencoba mengajak masyarakat sekitar Kemuning Lor dan Baratan untuk bercocok tanam.

“Ya bercocok tanam, berkebun, apa yang bisa diambil hasilnya, untuk kemakmuran bersama, menata kota membangun desa untuk kemakmuran bersama,” ujarnya, mengingatkan jargon ketika dia masih memimpin Kabupaten Jember.

Ketika masih menjadi Bupati Jember, ujar Djalal, lebih banyak melakukan hubungan Hablum minannas, melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan.

“Kini lebih banyak melakukan kegiatan yang Hablum minallah, ya agak rodok serius sitik lah Yo,” katanya seraya bercanda.

Menanggapi kehadiran Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, dirinya mengaku sebagai sesuatu yang membuatnya surprise.

“Bagi saya pribadi ini surprise, jarang jarang ya, mantan Bupati sama Bupati masih bisa bertemu, dirunag publik, gak sembunyi sembunyi,” ujarnya.

Jagongan antara dirinya dengan Bupati Hendy, menurutnya merupakan introspeksi diri.

“Bagi pak Hendy, untuk jadi masukan perbaikan ke depan, untuk masyarakat sebagai upaya untuk menghindari sekat-sekat individu,” tuturnya.

Jika terjadi perbedaan pendapat dan pandangan, menurut Jalal, merupakan sesuatu yang biasa.

“Namun bagaimana perbedaan itu bisa menjadikan Jember lebih kuat,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Djalal mencoba memberikan suntikan moral, agar Bupati Hendy memiliki keberanian untuk melangkah ke depan, terutama terkait anggaran.

“Anggaran kita besar, namun anggaran itu sebagian besar dibawa ke Provinsi dan Pusat, ini yang harus direbut kembali lah, sebenarnya tidak hanya Jember, tetapi juga terjadi di Daerah lainnya,” tandasnya.

Sedangkan, menurut Hendy kunjungan silaturahmi nya bersama Djalal, bukan sekedar untuk menyamakan pikiran, melainkan sebagai mantan mahasiswanya, sekaligus sebagai Bupati Jember, sudah sepantasnya melanjutkan kembali perjuangan Djalal, selama 10 tahun menjadi Bupati Jember.

“Itu pondasi awal, jalan membuka pintu ke depan, apalagi saya sebagai mantan mahasiswa nya, sudah barang tentu harus melanjutkan. Kami sangat sadar, kami belajar ilmunya itu,” ujarnya.

Hendy menyebut Jember Sport Garden, sebagai peninggalan Djalal yang harus dirawat.

“Wajib hukumnya, karena JSG itu bukan sesuatu yang sederhana, melainkan pemikiran yang komprehensif, dan ini terbukti,” tegasnya.

Djalal juga memiliki program monumental, yakni Bulan Berkunjung Jember (BBJ), menurut Hendy progam itu sudah seharusnya ditingkatkan.

“Jadi kami mencoba meningkatkan program itu, malah bukan setiap bulan, melainkan setiap hari, dengan berbagai kegiatan positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan, terutama pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Pemkab Jember, kata Hendy mencoba mendorong aktivitas masyarakat, dengan menggandeng seluruh stakeholder, termasuk media massa, untuk terlibat aktif.

“Kita yang mengawali, untuk selanjutnya masyakarat yang akan melanjutkannya,” ujarnya.

Menurut Hendy, Kabupaten Jember memiliki kekayaan sumber daya alam, sejumlah 2,6 juta jiwa, kekayaan alam dan beragam kekayaan lainnya.

“Dan itu hanya bisa dikelola dengan cara berkolaborasi,” tandasnya.

Terkait pertemuan nya dengan Djalal, menurut Hendy merupakan sebuah kewajiban dirinya sebagai Bupati Jember, untuk melanjutkan segala sesuatu yang baik, bagi kepentingan masyarakat Jember.

“Saya menafikkan apapun prasangka orang,” pungkasnya. (#)

Table of Contents